Home 9 Blog 9 Hari PMI 2024: Langkah PMI DKI Jakarta Dalam Memastikan Keamanan Darah Donor

Hari PMI 2024: Langkah PMI DKI Jakarta Dalam Memastikan Keamanan Darah Donor

Sep 17, 2024 • 7 minutes read

Setiap tanggal 17 September, diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia (PMI) dan menjadi momen penting dalam memperkuat kesadaran akan aksi kemanusiaan. Pada peringatan Hari Palang Merah Indonesia 2024, tema “Aksi Adaptasi Iklim” diangkat sebagai respons terhadap tantangan lingkungan yang semakin kompleks.[1, 2]

Di balik peringatan Hari PMI 2024, PMI tetap teguh menjalankan tugas utamanya sebagai organisasi kemanusiaan, yang salah satunya bergerak dalam memberikan pelayanan darah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.[3]

Dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi kemanusiaan yang memberikan pelayanan darah, PMI tentulah melakukan berbagai langkah dalam memastikan kualitas dan keamanan darah donor yang diperolehnya.

Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana PMI DKI Jakarta, sebagai bagian dari Palang Merah Indonesia yang memiliki fasilitas modern dan teknologi terkini, memastikan darah donor dikelola dengan aman dan berkualitas. Hal ini tentunya memberikan rasa aman bagi masyarakat yang membutuhkan darah donor.

 

 

Sekilas Sejarah Palang Merah Indonesia

Markas Besar Palang Merah Indonesia Jalan Dokter Sutomo Jakarta Masa Silam

Markas Besar Palang Merah Indonesia Jalan Dokter Sutomo Jakarta Masa Silam.[1]

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno menginstruksikan pembentukan Palang Merah Nasional pada 3 September 1945. Perintah ini dijalankan oleh Dr. Buntaran, Menteri Kesehatan saat itu, dengan membentuk Panitia Lima yang terdiri dari beberapa dokter termasuk Dr. Bahder Djohan. Akhirnya, pada 17 September 1945, Palang Merah Indonesia resmi berdiri di bawah kepemimpinan Drs. Mohammad Hatta. Setelahnya, NERKAI dibubarkan pada 16 Januari 1950 dan menyerahkan asetnya kepada PMI.[1]

 

Baca Juga Selengkapnya Mengenai Sejarah Palang Merah Indonesia Di Sini:

Pelajari Selengkapnya

 

Tema Hari PMI 2024

Logo dan Tema Hari Palang Merah Indonesia 2024.[4]

Logo dan Tema Hari Palang Merah Indonesia 2024.[1]

Pada peringatan Hari Palang Merah Indonesia ke-79 di tahun 2024, tema yang diangkat adalah “Aksi Adaptasi Iklim”. Tema ini mencerminkan komitmen Palang Merah Indonesia (PMI) untuk lebih dari sekadar fokus pada kesehatan masyarakat. Melalui tema ini, PMI menyoroti pentingnya kesadaran terhadap isu-isu lingkungan, khususnya dampak perubahan iklim, yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Dengan demikian, PMI berusaha untuk berperan aktif dalam menghadapi tantangan global ini demi terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan.[2]

 

Baca Juga Selengkapnya Mengenai Tema Hari Palang Merah Indonesia 2024 Di Sini:

Pelajari Selengkapnya

 

Sekilas Sejarah Singkat PMI DKI Jakarta

Pada tanggal 17 September 1945, Palang Merah Indonesia (PMI) resmi didirikan. Sejak awal hingga 11 September 1970, PMI Jakarta yang berlokasi di Jalan Kramat Raya 47 masih berstatus sebagai cabang. Ketika wilayah administrasi Jakarta mulai dibagi menjadi lima kota, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan, PMI Jakarta pun memutuskan untuk membentuk cabang-cabang di setiap wilayah kota tersebut. Mengingat status Jakarta sebagai Ibu Kota Daerah Tingkat I, PMI Cabang Jakarta meminta peningkatan status menjadi PMI Daerah.[4]

Berdasarkan Surat Pengurus PMI DKI Jakarta tertanggal 9 September 1970, PMI Pusat mengeluarkan Surat Keputusan yang menyetujui pembubaran PMI Cabang Jakarta dan mendirikan PMI Daerah DKI Jakarta pada 11 September 1970. Sementara menunggu pengurus baru terbentuk, tugas dan kewajiban PMI Daerah dijalankan oleh anggota-anggota mantan pengurus cabang.[4]

Selain itu, pada 10 November 1970, dilakukan musyawarah dengan pemerintah daerah untuk meresmikan PMI cabang di lima wilayah Jakarta. Akhirnya, pada 29 Desember 1970, pengesahan lima cabang PMI di wilayah Jakarta resmi dilakukan, yang berada di bawah koordinasi PMI Daerah, bukan langsung di bawah PMI Pusat.[4]

 

Langkah PMI DKI Jakarta Memastikan Kualitas dan Keamanan Darah Donor

Sebagai organisasi kemanusiaan yang ditunjuk Pemerintah Republik Indonesia yang bertugas dalam memberikan pelayanan darah, PMI Pusat maupun PMI yang tersebar di seluruh daerah Indonesia, melakukan sejumlah langkah-langkah dalam memastikan kualitas dan keamanan darah donor yang didapatkannya, tak terkecuali PMI DKI Jakarta.

Berdasarkan beberapa video unggahan pada channel YouTube PMI TV dan PMI DKI Jakarta, dijelaskan di dalam video tersebut oleh Dr. dr. Ni Ken Ritchie, M. Biomed., Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta dan sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia (PDTDI), dalam memastikan kualitas dan keamanan darah donor, PMI DKI Jakarta melakukan 3 tahapan, yaitu pemeriksaan darah donor deteksi Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD), pemeriksaan golongan darah, dan pengolahan komponen darah. 3 tahapan yang dilakukan tersebut dilakukan oleh tenaga medis ahli serta didukung dengan fasilitas berteknologi modern dan terkini.[5, 6, 7]

 

Pemeriksaan Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah

Lebih lanjut dijelaskan oleh dr. Ni Ken, pemeriksaan darah donor deteksi IMLTD ini dilakukan dalam upaya mendeteksi apakah darah donor yang diterima terdapat 4 penyebab penyakit sesuai standar World Health Organization (WHO), yaitu Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, dan Sifilis, dimana pemeriksaan ini menggunakan 2 metode secara paralel, yaitu pemeriksaan dengan metode Enzyme Immunoassay dan Nucleic Acid Testing (NAT).[6, 7]

Dalam penjelasan singkat oleh dr. Ni Ken, metode pemeriksaan Enzyme Immunoassay berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen dan antibodi dalam darah donor. Sedangkan, metode NAT berfokus pada pendeteksian asam nukleat, seperti DNA atau RNA virus. Perbedaan di antara kedua metode ini terletak pada masa jendela (window period) infeksi.[6, 7]

 

Baca Juga: IMLTD: Tak Kasat Mata Namun Mematikan

 

Metode Enzyme Immunoassay hanya dapat mendeteksi adanya virus IMLTD jika antigen atau antibodi sudah terbentuk, yang biasanya muncul beberapa minggu setelah infeksi terjadi. Sementara itu, metode NAT memiliki keunggulan karena mampu mendeteksi materi genetik virus secara langsung tanpa harus menunggu munculnya antigen atau antibodi, sehingga memungkinkan deteksi lebih dini.[6, 7]

Apa yang telah dijelaskan oleh dr. Ni Ken di video tersebut juga sejalan dengan buku “PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH (IMLTD) DAN PENATALAKSANAAN DONOR DARAH REAKTIF” yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) tahun 2023. Dalam mendeteksi IMLTD, menurut buku tersebut terdapat 2 metode pemeriksaan, yaitu pemeriksaan metode serologi dan pemeriksaan metode molekuler Nucleic Acid Amplification Technology (NAT).[8]

1. Pemeriksaan Serologi

  • Enzyme Immunoassay (EIA)

EIA adalah teknik yang menggabungkan spesifisitas antibodi atau antigen dengan sensitivitas uji enzim secara sederhana dengan menggunakan antibodi atau antigen yang dilabel ke suatu enzim yang mudah diuji.[8]

  • Chemiluminescent Immunoassay (CLIA)

CLIA adalah salah satu teknik immunoassay guna mendeteksi keberadaan antigen/antibodi agen infeksi dimana label atau indicator dari reaksi analitik adalah molekul luminescent.[8]

Informasi Selengkapnya: Alat Kesehatan Pemeriksaan Deteksi IMLTD Metode CLIA

  • Rapid/Simple single use assay (Rapid Test)

Rapid tes atau tes cepat yang dimaksudkan di sini adalah metode immunochromatography assay. Prinsip kerjanya secara umum, antigen/antibodi yang terdapat pada sampel akan bergerak secara kapilerisasi ke bantalan membran yang sudah dilekati dengan larutan signal (konjugat) berupa koloidal emas berlabel protein spesifik pada daerah kontrol (C).[8]

2. Pemeriksaan NAT

NAT adalah metode pengujian untuk mendeteksi keberadaan asam nukleat dari agen penyakit menular lewat transfusi darah, seperti virus Hepatitis B, virus Hepatitis C, dan virus HIV. Dengan pemeriksaan NAT untuk Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV maka dapat memperpendek masa jendela.[8]

Baca Juga Selengkapnya:

Uji Saring NAT: Cegah Penyakit Menular Pada Darah Donor & Alat Kesehatan Pemeriksaan Deteksi IMLTD Metode NAT

Pemeriksaan Golongan Darah

Setelah darah dilakukan pemeriksaan deteksi IMLTD, selanjutnya darah donor dilakukan pemeriksaan golongan darah di lab golongan darah PMI DKI Jakarta menggunakan alat-alat berteknologi mutakhir, hal ini ditujukan untuk memastikan golongan darah donor telah sesuai label dan menghindari terjadi kasus inkompatibilitas & komplikasi di kemudian hari.[6, 7]

Baca Juga Selengkapnya:

Pra Transfusi Darah: Pentingnya Pemeriksaan Imunohematologi & Pentingnya Ketahui Golongan Darah Agar Terhindar Komplikasi

 

Alat pemeriksaan golongan darah yang digunakan PMI DKI Jakarta

Alat pemeriksaan golongan darah yang digunakan PMI DKI Jakarta.[6]

Melihat lebih seksama pada video yang ditunjukkan, PMI DKI Jakarta dalam melakukan pemeriksaan golongan darah menggunakan mesin full otomatis QWALYS® 3 EVO dari Diagast.

Melansir dari halaman website Diagast, Dengan Teknologi E.M.®, QWALYS® 3 EVO merupakan satu-satunya sistem otomatis penuh di pasaran yang menggunakan magnetisasi eritrosit, suatu proses yang tidak lagi memerlukan langkah pencucian dan sentrifugasi. Sistem generasi terbaru dan sepenuhnya otomatis dengan hasil yang tinggi, kapasitas pemuatan yang besar, dan fungsi STAT, QWALYS® 3 EVO adalah instrumen tolok ukur untuk semua laboratorium, bank darah, pusat transfusi darah, dan rumah sakit.[9]

Untuk informasi selengkapnya mengenai QWALYS® 3 EVO dari Diagast, Anda dapat mengunjungi halaman berikut ini:

Pelajari Selengkapnya

 

Pengolahan Komponen Darah

Ruang Pengumpulan Pengolahan Komponen Darah

Ruang Pengolahan Komponen Darah Donor.[6]

Lebih lanjut dr. Ni Ken menjelaskan bahwa darah yang diperiksakan untuk golongan darah secara paralel dilakukan pengolahan komponen darah, dimana di satu ruang tersebut darah donor yang berasal dari Gedung PMI DKI Jakarta maupun dari mobil unit dikumpulkan, yang berjumlah dalam seharinya bisa lebih dari 1000 kantong darah. Pada proses ini, dari yang tadinya 1 kantong donor darah, dapat menjadi 3 kantong dengan isi komponen darah yang berbeda-beda (sel darah merah pekat, trombosit, plasma darah).[6]

Begitulah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta dalam memastikan kualitas dan keamanan darah donor sehingga dapat dipergunakan oleh masyarakat yang membutuhkan dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Meskipun prosedur yang dilakukan oleh PMI DKI Jakarta sudah sangat baik dalam menjamin keamanan darah donor, berdasarkan informasi yang disampaikan dr. Ni Ken, sayangnya hal ini (pemeriksaan IMLTD 2 metode) belum diterapkan di PMI seluruh daerah Indonesia.[7]

 

Bagi Anda penyedia fasilitas layanan kesehatan bank darah, seperti Rumah Sakit dan lembaga resmi negara yang mengatur perihal kebutuhan darah nasional, seperti Palang Merah Indonesia, silakan kunjungi halaman berikut ini untuk mengetahui selengkapnya mengenai alat kesehatan khusus bank darah / blood bank yang mampu membantu Anda menghadirkan layanan kesehatan bank darah terbaik bagi pasien Anda:

Pelajari Selengkapnya

 

 

 

Referensi Artikel

  1. Palang Merah Indonesia. (2024). TENTANG PALANG MERAH INDONESIA. Palang Merah Indonesia. https://www.pmi.or.id/tentang-kami/ [diakses pada 09 SEP 2024].
  2. Palang Merah Indonesia. (2024). PEDOMAN IDENTITAS VISUAL HUT KE-79. Palang Merah Indonesia. https://drive.google.com/drive/folders/1En1AUVkqL-Wx-vmOgrl_rNYW_Jj5ZZMp [diakses pada 09 SEP 2024].
  3. Pemerintah Republik Indonesia. (2018). Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Pemerintah Republik Indonesia. https://peraturan.bpk.go.id/Details/70086/uu-no-1-tahun-2018 [diakses pada 09 SEP 2024].
  4. PMI DKI Jakarta. (2024). Sejarah PMI DKI Jakarta. PMI DKI Jakarta. https://pmidkijakarta.or.id/page/Sejarah-PMI-DKI-Jakarta [11 SEP 2024].
  5. PMI DKI Jakarta. (2022). Ini Loh.. !! Proses Pengelohan Darah Donor di Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta. Channel YouTube PMI DKI Jakarta. https://youtu.be/nSOxB9g6vwc?si=Dx0QJ33VDay5D6Ds [diakses pada 09 SEP 2024].
  6. PMI TV. (2019). Bagaimana Proses Pengolahan darah di PMI ? I Liputan Khusus. Channel YouTube PMI TV. https://youtu.be/qSoW4HVO0iA?si=CUU_f56W5YDCsrNh [diakses pada 09 SEP 2024].
  7. PMI DKI Jakarta. (2022). Tentang Isu Penyakit Dalam Darah di PMI DKI Jakarta | Sanda Talks Eps. 1. Channel YouTube PMI DKI Jakarta. https://youtu.be/na9cHpdeLc8?si=1OPpoBU9HuD0PTtA [diakses pada 09 SEP 2024].
  8. Kementerian Kesehatan RI. (2023). PETUNJUK TEKNI PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH (IMLTD) DAN PENATALAKSANAAN DONOR DARAH REAKTIF. Kementerian Kesehatan RI. https://perpustakaan.kemkes.go.id/inlislite3/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MmMxYmFmNjE2OWQzZjU1Zjk2ZjgxOTUzZmQ3ZTgwYWE3NDg1YjZlOA==.pdf?utm_campaign=linkinbio&utm_medium=referral&utm_source=later-linkinbio [diakses pada 09 SEP 2024].
  9. Diagast. (2024). QWALYS® 3 EVO: Innovation and flexibility for your immunohaematology automation. Diagast. https://www.diagast.com/en/automatons-reagents/automate-methods/qwalys-3-evo-en/qwalys/# [diakses pada 09 SEP 2024].

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.