Home 9 Blog 9 Pentingnya Ketahui Golongan Darah Agar Terhindar Komplikasi

Pentingnya Ketahui Golongan Darah Agar Terhindar Komplikasi

Feb 21, 2024 • 6 minutes read

Apakah Anda sudah mengetahui golongan darah Anda? Keuntungan memeriksa tipe golongan darah adalah mengetahui golongan darah Anda. Hal tersebut penting terutama bila Anda sedang memerlukan transfusi darah atau berencana mendonorkan darah. Jika Anda menerima darah yang tidak sesuai dengan golongan darah Anda, maka komplikasi dapat terjadi.

Sistem Penggolongan Darah ABO dan Rhesus

Ilustrasi Kantong Darah dan Golongan Darah.

Ilustrasi kantung darah dan golongan darah.

Selama periode waktu tertentu, pemahaman tentang golongan darah telah berkembang. Pemahaman tersebut membantu banyak aspek terutama untuk transfusi darah. Karl Landsteiner dikenal sebagai penemu sistem golongan darah ABO pada tahun 1900. Beliau juga kemudian menemukan sistem golongan darah Rhesus (Rh) pada tahun 1930.[1]

Golongan darah ditentukan oleh ada tidaknya antigen spesifik pada permukaan sel darah merah. Antigen adalah gugus protein atau gula yang terletak di permukaan suatu sel. Beberapa antigen spesifik yang terdapat di permukaan sel darah merah ini yang menentukan golongan darah Anda.[1]

The International Society of Blood Transfusion (ISBT) menyatakan bahwa saat ini terdapat 45 sistem golongan darah yang diketahui dan mencakup 360 antigen sel darah merah per Juli 2023. Ke-45 sistem tersebut ditentukan secara genetis oleh 50 gen.[2]

Namun, terlepas dari semua sistem, penggolongan darah ABO tetap menjadi yang paling penting dalam transfusi dan transplantasi karena setiap orang yang berusia di atas 6 bulan memiliki antibodi anti-A dan/atau anti-B yang signifikan secara klinis dalam serumnya. Yang selanjutnya diikuti oleh sistem Rhesus.[1]

Ada empat golongan darah pada sistem ABO: A, B, AB dan O yang semuanya mengacu pada keberadaan antigen pada sel darah merah. Golongan darah A berarti Anda memiliki antigen A, sedangkan golongan darah B berarti Anda memiliki antigen B. Golongan darah AB mempunyai antigen A dan B pada permukaannya, sedangkan golongan darah O tidak mempunyai antigen sama sekali.

Selain penggolongan darah ABO, penggolongan darah rhesus juga penting untuk diketahui. Individu yang memiliki antigen D pada sel darah merahnya artinya memiliki RhD positif, sedangkan Individu yang tidak memiliki antigen D artinya memiliki RhD negatif. Sehingga makna positif dan negatif pada golongan darah menunjukan rhesus, seperti A+ dan B- mengacu pada tipe RhD Anda, juga dikenal sebagai tipe Rhesus D Anda.

Reaksi Transfusi

Penggolongan darah yang akurat sangat penting terutama ketika akan melakukan transfusi darah.

Jika darah yang diberikan kepada pasien penerima transfusi memiliki golongan darah yang tidak sesuai dengan golongan darahnya, maka dapat menyebabkan penggumpalan darah pada pasien dan berakibat fatal. Tubuh pasien akan mulai memproduksi antibodi yang dapat menyerang antigen pada sel darah dalam darah yang baru saja diberikan kepada pasien sehingga menimbulkan reaksi dan penolakan.

Reaksi transfusi yang terjadi ketika golongan darah yang tidak kompatibel ditransfusikan ke dalam sirkulasi pasien akan memicu respons dari sistem kekebalan pasien. Penghancuran sel darah merah yang tidak kompatibel disebut dengan reaksi transfusi hemolitik, yang dapat terjadi segera atau setelah beberapa hari.[3]

Gejala yang ditimbulkan oleh reaksi transfusi ini seringkali serupa, dimulai dengan menggigil, demam, gemetar, dan nyeri. Beberapa reaksi transfusi bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya misal Febrile non hemolytic transfusion reaction (FNHTR) sedangkan reaksi lainnya dapat berkembang menjadi reaksi yang mengancam jiwa seperti reaksi transfusi hemolitik akut.[3]

Pasalnya tiap individu akan menghasilkan antibodi secara alami yang berlawanan dengan antigen yang terdapat pada sel darah merah yang dimiliki.[3]

Baca Juga: Pra Transfusi Darah: Pentingnya Pemeriksaan Imunohematologi

 

Kompatibilitas Golongan Darah

Sistem kekebalan Anda akan menghasilkan antibodi terhadap antigen darah apa pun yang tidak Anda miliki dalam darah Anda sendiri.[4]

Misalnya, pasien bergolongan darah B memiliki antibodi Anti-A alami dalam plasma darahnya. Jika pasien (golongan darah B) ini menerima sel darah merah bergolongan darah A, antibodi Anti-A dalam plasma pasien akan menyebabkan sel darah merah bergolongan darah A menggumpal secara intravena (di dalam pembuluh darah) yang mengancam nyawa. Demikian pula, pasien bergolongan darah A memiliki antibodi Anti-B alami dalam plasma darahnya.[4]

Jika pasien (golongan darah A) ini menerima sel darah merah bergolongan darah B, antibodi Anti-B dalam plasma pasien akan kembali menyebabkan sel darah merah bergolongan darah B menggumpal secara intravena sehingga menimbulkan risiko yang sama dan mengancam nyawa. Sedangkan untuk sel darah merah bergolongan darah O karena tidak memiliki antigen A dan antigen B, maka dapat diberikan dengan aman ke golongan darah lain.[4]

Selain itu, seseorang juga dapat bergolongan darah A, B, AB atau O dan mempunyai golongan darah RhD positif (juga dilambangkan dengan +) atau RhD negatif (juga dilambangkan dengan -). Sehingga ada kemungkinan Anda memiliki salah satu dari delapan golongan ABO dan Rhesus: A+ (A RhD positif), A- (A RhD negatif), B+, B-, AB+, AB-, O+, O-.[4]

Kompatibilitas antara golongan darah ini dirinci dalam gambar tabel berikut ini:

Tabel kompatibilitas golongan darah.

Tabel kompatibilitas golongan darah. Sumber: Shutterstock.

Jika Anda bergolongan darah AB, Anda memiliki antigen A dan B. Ini berarti Anda adalah penerima universal dan Anda dapat menerima semua jenis darah. Namun, Anda hanya bisa mendonorkan darah Anda kepada orang lain yang memiliki golongan darah AB.[4]

Jika Anda memiliki golongan darah O, yang tidak memiliki antigen, Anda adalah pendonor universal. Anda dapat memberikan darah Anda kepada siapapun tanpa memicu sistem kekebalan tubuh mereka, tetapi Anda hanya dapat menerima darah bergolongan O saja.[4]

Selain penting untuk mencegah transfusi darah, mengetahui golongan darah juga sangat penting bagi wanita hamil, karena golongan darah bersifat turun temurun dan dapat diturunkan dari ibu atau ayah.[5]

Jika ayah dari bayi memiliki golongan darah RhD positif dan ibu dari bayi memiliki golongan darah RhD negatif, bayi tersebut mungkin memiliki RhD positif yang dapat menyebabkan masalah kompatibilitas. Jika bayi memiliki golongan darah RhD positif, hal ini dapat menyebabkan komplikasi medis.[5]

Cara Pengujian Penggolongan Darah

Pengujian golongan darah dapat dilakukan oleh profesional, seperti di klinik atau rumah sakit. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mendeteksi golongan darah. Semua teknik didasarkan pada pengikatan spesifik antara antibodi terhadap antigen yang sesuai.

Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan metode forward typing dan atau reverse typing secara manual maupun otomatis menggunakan instrumen. Pada forward typing, sampel merupakan sel darah merah yang akan direaksikan dengan reagen antisera antibodi-A dan antibodi-B. Sedangkan pada reverse typing, sampel merupakan serum yang akan direaksikan dengan reagen sel darah merah yang antigennya sudah diketahui baik itu antigen A ataupun B.[6]

Apabila terjadi reaksi maka akan ditunjukan dengan adanya aglutinasi yang dapat dilihat secara makroskopis sebagai penggumpalan sel darah merah.[6]

Hasil dari pengujian dan penggolongan darahnya dapat dilihat dari gambar tabel berikut ini:

Interpretasi penggolongan Darah ABO.

Interpretasi penggolongan Darah ABO.[6]

Pengujian golongan darah pada sistem Rhesus juga sama seperti penggolongan darah ABO, namun yang diuji adalah keberadaan antigen RhD. Selain dapat dilakukan secara otomatis menggunakan instrumen, pengujian juga dapat dilakukan secara manual dengan metode slide dan tabung reaksi.[7]

Hasil pengujian golongan darah AB+ menggunakan metode slide.

Hasil pengujian golongan darah AB+ menggunakan metode slide.[8]

Metode slide: Metode ini sangat mudah dan cepat (5-10 menit). Reagen yang digunakan sangat sedikit dan metode ini banyak digunakan pada kasus keadaan darurat yang membutuhkan hasil dalam waktu segera. Namun, sensitivitasnya cukup rendah dan mudah dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga memperbesar terjadinya mistyping.[7]

Hasil pengujian golongan darah AB+ menggunakan Tabung Reaksi

Hasil pengujian golongan darah AB+ menggunakan Tabung Reaksi. Sumber: Freestock.

Tabung reaksi: Metode tabung reaksi merupakan alternatif yang lebih sensitif dan cepat dibandingkan metode slide yang cocok untuk keadaan darurat. Campuran sel darah merah dan antibodi disentrifugasi, dan hasilnya mudah diinterpretasikan secara visual. Jika setelah sentrifugasi dan dikocok perlahan tidak ada perubahan, maka artinya terjadi aglutinasi.[7]

Demikian informasi terkait pentingnya mengetahui golongan darah. Mengetahui golongan darah Anda akan bermanfaat bagi Anda sendiri maupun orang lain yang sedang membutuhkan transfusi darah. Mengetahui golongan darah juga penting bagi ibu hamil untuk menghindari terjadinya gangguan pada janin.

Ketahui informasi lainnya seputar kesehatan dengan mengunjungi halaman berikut ini:

Cek Artikel Lainnya

 

Referensi:

  1. Blood Group Sytem: Mitra R, Mishra N, Rath GP. Blood groups systems. Indian J Anaesth. 2014 Sep;58(5):524-8. doi: 10.4103/0019-5049.144645. PMID: 25535412; PMCID: PMC4260296.
  2. https://www.isbtweb.org/isbt-working-parties/rcibgt.html (diakses pada 20 Januari 2024).
  3. Dean L. Blood Groups and Red Cell Antigens [Internet]. Bethesda (MD): National Center for Biotechnology Information (US); 2005. Chapter 3, Blood transfusions and the immune system. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2265/.
  4. https://www.healthline.com/health/abo-incompatibility (diakses pada 20 Januari 2024).
  5. Costumbrado J, Mansour T, Ghassemzadeh S. Rh Incompatibility. [Updated 2022 Dec 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459353/.
  6. Compendium of transfusion medicine R.N. Makroo (2nd Edition November 2009).
  7. Li HY, Guo K. Blood Group Testing. Front Med (Lausanne). 2022 Feb 11;9:827619. doi: 10.3389/fmed.2022.827619. PMID: 35223922; PMCID: PMC8873177.
  8. Ravindran, G., Joby, T., Pravin, M. and Pandiyan, P., 2017. Determination and classification of blood types using image processing techniques. International Journal of Computer Applications157(1), pp.12-16.

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.