Home 9 Blog 9 Peringatan Hari Leukemia Sedunia 2024: Ketahui dan Bersama Lawan Kanker Darah

Peringatan Hari Leukemia Sedunia 2024: Ketahui dan Bersama Lawan Kanker Darah

Sep 4, 2024 • 9 minutes read

Hari Leukemia Sedunia / world leukemia day yang diperingati setiap 4 September adalah kampanye global untuk meningkatkan kesadaran tentang leukemia. Pada hari ini, orang di seluruh dunia diajak mengenali leukemia agar penderitanya bisa mendapatkan diagnosis lebih awal dan peluang kesembuhan yang lebih baik. Gejala leukemia sering kali tidak spesifik, sehingga sulit dikenali, dan ini berkontribusi pada lebih dari 300.000 kematian setiap tahunnya.[1]

Peringatan Hari Leukemia Sedunia ini penting karena tingkat kelangsungan hidup leukemia lebih rendah dibandingkan kanker lainnya. Dengan meningkatkan kesadaran melalui momen ini, diharapkan lebih banyak orang yang segera memeriksakan diri ke tenaga medis, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk upaya mengurangi angka kematian akibat leukemia.[1]

 

 

Peringatan Hari Leukemia Sedunia 2024

Selama beberapa tahun terakhir, organisasi sosial seperti: CML Advocates Network, Acute Leukemia Advocates Network, CLL Advocates Network, dan Leukaemia Care telah berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang leukemia, terutama dalam mengenali gejalanya, dengan penekanan pada pentingnya diagnosis dini. Mereka mengusulkan agar kampanye #BeLeukemiaAware terus berjalan sepanjang tahun, dengan fokus khusus pada Bulan Kesadaran Kanker Darah di bulan September dan Hari Leukemia Sedunia pada tanggal 4 September.[2]

Leukemia dan Sejarah Awal Bulan Kesadaran Kanker Darah

Sejarah awal Leukemia

Sejarah awal leukemia.[3]

Pada sekitar tahun 3000 SM, bangsa Mesir Kuno pertama kali mencatat adanya kanker, menggambarkan adanya pembengkakan/benjolan tumor dan luka, meskipun pada saat itu belum ada pengenalan khusus mengenai kanker darah. Baru pada tahun 1832, Dr. Alfred-Armand-Louis-Marie Velpeau menjelaskan leukemia sebagai penyakit yang ditandai dengan kelebihan sel darah putih.[3]

Istilah “leukemia” sendiri baru muncul pada tahun 1845, ketika seorang ahli patologi Jerman bernama Rudolf Virchow melihat adanya sel darah putih yang tidak normal dalam sampel darah. Beberapa dekade kemudian, pada tahun 1863, dokter Prancis Armand Trousseau menemukan leukemia mieloid kronis (CML), sejenis kanker darah yang berkembang lambat.[3]

Kemudian pada tahun 1951, dokter asal Amerika, William Dameshek, mengusulkan konsep “kelainan mieloproliferatif,” yang memperluas pemahaman tentang kanker darah. Penemuan penting lainnya terjadi pada tahun 1960 ketika Peter Nowell dan David Hungerford menemukan kromosom Philadelphia, sebuah kelainan genetik yang terkait dengan leukemia mieloid kronis. Selanjutnya, pada tahun 1973, Janet Rowley mengkonfirmasi bahwa kromosom Philadelphia merupakan hasil dari translokasi genetik antara kromosom 9 dan 22.[3]

Kemajuan besar dalam pengobatan kanker darah terjadi pada tahun 1977, ketika Dr. E. Donnall Thomas berhasil melakukan transplantasi sumsum tulang belakang pertama yang sukses, membuka jalan bagi metode pengobatan baru. Pada tahun 1986, FDA menyetujui penggunaan interferon-alpha, sebuah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker darah. Tahun 2001 menjadi tonggak bersejarah dengan disetujuinya imatinib oleh FDA, sebuah obat kanker yang secara signifikan mengubah pengobatan leukemia mieloid kronis.[3]

Dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini, bulan Kesadaran Kanker Darah diciptakan pada tahun 2014. Terakhir, pada tahun 2017, FDA memberikan persetujuan pertama untuk terapi CAR-T, sebuah terapi imunoterapi revolusioner yang digunakan untuk mengobati jenis kanker darah tertentu.[3]

Apa itu Leukemia?

Lantas sebenarnya apakah itu Leukemia? Mari kita ketahui bersama melalui penjelasan berikut ini:

Perbedaan darah normal dengan darah penderita leukemia

Perbedaan darah normal dengan darah yang mengalami leukemia. Sumber: Cleaveland Clinic.

1. Definisi Leukemia

Leukemia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kanker pada sel darah. Penyakit ini bermula di jaringan pembentuk darah, seperti sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang memproduksi sel-sel yang akan berkembang menjadi sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit.[4]

Setiap jenis sel memiliki fungsi yang berbeda: Sel darah putih berperan dalam melawan infeksi, sel darah merah bertugas mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan dan organ, sementara trombosit membantu dalam pembentukan bekuan darah untuk menghentikan perdarahan. Namun, ketika seseorang menderita leukemia, sumsum tulang belakang memproduksi sejumlah besar sel abnormal, biasanya sel darah putih. Sel-sel abnormal ini menumpuk di sumsum tulang belakang dan aliran darah, menggeser sel-sel darah yang sehat, sehingga mengganggu fungsi normal dari sel dan darah tersebut.[4]

2. Klasifikasi Leukemia

Leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan kecepatan perkembangan sel kanker serta jenis sel darah putih yang terlibat:[4]

2.1. Berdasarkan Kecepatan Perkembangan Sel Kanker

    • Leukemia Akut

Pada leukemia akut, sel kanker berkembang dengan sangat cepat dan dapat memburuk dalam waktu yang singkat, bahkan dalam hitungan minggu. Jenis leukemia ini tergolong dalam kanker darah yang serius dan memerlukan penanganan medis segera. Umumnya, leukemia akut lebih sering ditemukan pada anak-anak.[4]

    • Leukemia Kronis

Berbeda dengan leukemia akut, leukemia kronis berkembang lebih lambat. Penderita mungkin tidak merasakan gejala atau tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun. Leukemia kronis lebih umum terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.[4]

2.2. Berdasarkan Jenis Sel Darah yang Terdampak

    • Leukemia Limfotik

Jenis leukemia ini menyerang sel darah putih, khususnya limfosit, yang merupakan bagian dari sistem limfatik. Sistem limfatik berperan penting dalam kekebalan tubuh.[4]

    • Leukemia Myelogenous

Jenis leukemia ini mempengaruhi sel mieloid, yang biasanya berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.[4]

3. Jenis – Jenis Leukemia

Berdasarkan klasifikasi yang disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah beberapa jenis leukemia yang bisa terjadi:

Tipe-tipe leukemia

Tipe-tipe leukemia. Sumber: North Houston Cancer Clinics.

3.1. Leukemia Limfoblastik Akut / Acute Lymphocytic Leukemia

Leukemia Limfoblastik Akut / Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) adalah tipe leukemia yang dimulai di sumsum tulang belakang dan memengaruhi sel darah putih yang belum matang. Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang belakang memproduksi sel limfosit B dan T dalam jumlah berlebihan. Sel-sel limfosit ini tidak berkembang dengan baik sehingga tidak dapat berfungsi secara normal.[5]

ALL dapat menyebar dengan cepat melalui darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk otak, hati, kelenjar getah bening, limpa, dan testis pada pria. Gejala yang sering muncul meliputi pembengkakan hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Meskipun ALL lebih umum ditemukan pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Pengobatan untuk ALL meliputi kemoterapi, radioterapi, atau transplantasi sel punca.[5]

Pelajari Selengkapnya: Alat Kesehatan Deteksi Leukemia Limfoblastik Akut (ALL)

3.2. Leukemia Mieloid Akut / Acute Myeloid Leukemia

Leukemia Mieloid Akut / Acute Myeloid Leukemia (AML) adalah jenis leukemia akut yang paling sering terjadi pada orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 75 tahun. AML juga bermula di sumsum tulang, tetapi hanya mempengaruhi sel mieloid, menyebabkan mieloblast yang tidak normal. Sel mieloid yang terpengaruh menghasilkan sel darah putih yang disebut granulosit dan monosit. AML dapat menyebar dengan cepat melalui darah.[5]

Pelajari Selengkapnya: Alat Kesehatan Deteksi Leukemia Mieloid Akut (AML)

3.3. Leukemia Limfoblastik Kronis / Chronic Lymphocytic Leukemia

Leukemia Limfoblastik Kronis / Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL) adalah jenis leukemia kronis yang sering terjadi pada orang dewasa di atas 65 tahun. Penyakit ini mempengaruhi limfosit B dan sel darah putih yang telah matang. Berbeda dengan leukemia akut, CLL berkembang lebih lambat dan gejalanya mungkin tidak muncul selama bertahun-tahun. Pasien yang tidak menunjukkan gejala biasanya tidak memerlukan pengobatan, tetapi perlu melakukan tes darah rutin untuk memantau perkembangannya.[5]

3.4. Leukemia Mieloid Kronis / Chronic Myeloid Leukemia

Leukemia Mieloid Kronis / Chronic Myeloid Leukemia (CML) adalah jenis leukemia yang relatif jarang terjadi, menyumbang sekitar 10% dari kasus leukemia. CML dimulai dari sel mieloid yang berubah menjadi sel kanker dan berkembang perlahan. Sel kanker ini menggantikan sel-sel normal. Sama seperti CLL, CML dapat tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun sebelum memasuki stadium yang lebih agresif.[5]

Pelajari Selengkapnya: Alat Kesehatan Deteksi Leukemia Mieloid Kronis (CML)

3.5. Leukemia Sel Berambut

Leukemia Sel Berambut adalah jenis leukemia kronis yang lebih jarang dibandingkan yang lainnya. Sel kanker ini berkembang secara perlahan dari sel limfosit B dan memiliki penampilan seperti “rambut” pada permukaannya saat dilihat dengan mikroskop. Seperti jenis leukemia kronis lainnya, leukemia sel berambut bisa tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun dan dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat.[5]

3.6. Myeloproliferative Neoplasms

Myeloproliferative Neoplasms adalah kelompok kelainan darah langka di mana sumsum tulang belakang memproduksi terlalu banyak sel darah putih, sel darah merah, atau trombosit. Jenis-jenis myeloproliferative neoplasms yang termasuk leukemia meliputi:[5]

    • Chronic Eosinophilic Leukemia: Terjadi ketika produksi eosinofil, sel darah putih yang melawan alergen, meningkat.
    • Chronic Myelogenous Leukemia: Terjadi ketika produksi sel darah putih dari sel mieloid meningkat.
    • Chronic Neutrophilic Leukemia: Terjadi ketika produksi neutrofil, sel darah putih yang melawan infeksi, meningkat.

Pelajari Selengkapnya Mengenai Leukemia Di Sini:

Leukemia – Semua Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Jenis Kanker Darah Ini

Statistik Leukemia Secara Global & di Indonesia

Berdasarkan laporan GLOBOCAN, leukemia menempati urutan ke-15 sebagai jenis kanker yang paling sering didiagnosis di dunia. Insidennya lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pada tahun 2018, tercatat insiden leukemia pada laki-laki sebesar 6,1 per 100.000, sementara pada perempuan mencapai 4,3 per 100.000.[6, 8]

Penelitian epidemiologi leukemia oleh Miranda-Filho et al menunjukkan bahwa Acute Myeloid Leukemia (AML) adalah jenis leukemia yang paling umum terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan di negara maju, seperti Austria (dengan insiden masing-masing 2,7 dan 2,2 per 100.000), Australia (2,8 dan 2,0 per 100.000), serta Inggris (2,7 dan 2,0 per 100.000). Penelitian lain di Inggris melaporkan bahwa sekitar 42,8% kasus leukemia ditemukan pada individu berusia lebih dari 65 tahun.[7, 8]

Di Amerika Serikat, studi epidemiologi leukemia oleh Dores et al melaporkan adanya 19.520 kasus AML yang terdiagnosis pada tahun 2018. Data ini juga menunjukkan peningkatan tajam dalam insiden AML pada individu yang berusia di atas 75 tahun.[7, 8]

Untuk kasus leukemia pada anak-anak, data epidemiologi menunjukkan bahwa hampir semua kasus yang terjadi adalah leukemia tipe akut. Sekitar 75% kasus leukemia pada anak-anak terjadi pada usia di bawah 15 tahun, dengan puncak insiden 7,8 per 100.000 pada anak-anak usia 2-4 tahun di Amerika Serikat.[6, 8]

Di Indonesia, data epidemiologi leukemia masih terbatas dan studi nasional lebih lanjut sangat diperlukan. Namun, data yang ada saat ini menunjukkan bahwa leukemia tidak termasuk dalam lima jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan laporan Riskesdas 2018, provinsi Sumatera Barat memiliki prevalensi leukemia tertinggi kedua (2,4%) setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (4,9%).[9]

Dari sisi mortalitas, leukemia diperkirakan menyebabkan kematian sebesar 5,9 per 100.000 pria dan wanita per tahun. Namun, angka ini dapat bervariasi tergantung pada jenis atau subtipe leukemia. Faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian antara lain infeksi seperti HIV, penyakit penyerta, serta respons yang buruk terhadap pengobatan, baik kemoterapi maupun antibodi monoklonal.[6, 9]

Upaya Global Dalam Memerangi Leukemia

Upaya global dalam memerangi leukemia melibatkan berbagai pendekatan yang mencakup penelitian ilmiah, program pencegahan, peningkatan akses terhadap diagnosis dan pengobatan, serta kolaborasi antar negara dan organisasi kesehatan. Berikut adalah beberapa upaya utama:

1. Penelitian dan Inovasi

Penelitian tentang penyebab, diagnosis, dan pengobatan leukemia terus dilakukan di berbagai pusat penelitian di seluruh dunia. Misalnya, The Leukemia & Lymphoma Society (LLS) di Amerika Serikat mendanai penelitian untuk menemukan terapi baru, termasuk terapi target dan imunoterapi yang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.[10]

2. Peningkatan Akses terhadap Pengobatan

Upaya global untuk meningkatkan akses terhadap pengobatan leukemia mencakup distribusi obat-obatan esensial dan terapi hematopoietik (transplantasi sumsum tulang). Beberapa organisasi seperti WHO dan UNICEF bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan obat dan perawatan leukemia tersedia di negara-negara berkembang.[11]

3. Program Pencegahan dan Kesadaran

Program kesadaran tentang leukemia dilakukan oleh berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) dan organisasi kesehatan global. Kampanye kesadaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gejala leukemia dan pentingnya deteksi dini. World Leukemia Day yang diperingati setiap tahun pada tanggal 4 September adalah salah satu contoh kampanye global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang leukemia.[12]

4. Kerjasama Internasional

Negara-negara dan organisasi internasional, seperti International Agency for Research on Cancer (IARC), bekerja sama dalam mengumpulkan data dan melakukan penelitian epidemiologi untuk memahami lebih baik faktor risiko leukemia dan menyusun strategi penanggulangannya.[13]

5. Pendanaan Global

Pendanaan global untuk memerangi leukemia datang dari berbagai sumber, termasuk pemerintah, lembaga filantropi, dan perusahaan swasta. Dana ini digunakan untuk mendukung penelitian, pengembangan obat, serta program-program kesehatan yang ditujukan untuk penderita leukemia.[13, 14, 15, 16]

Cara Meningkatkan Kesadaran dan Mendukung Penderita Leukemia

Meningkatkan kesadaran tentang leukemia bisa dimulai dari langkah-langkah kecil di lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa cara praktis yang bisa dilakukan:

    • Bagikan Informasi: Gunakan platform media sosial untuk menyebarkan fakta tentang leukemia dan pentingnya deteksi dini.
    • Dukung Kampanye: Ikuti atau donasikan kepada organisasi yang berfokus pada penelitian dan dukungan pasien leukemia.
    • Jadilah Sukarelawan: Terlibat dalam kegiatan sukarela yang mendukung penderita leukemia, seperti donor darah atau mendonorkan sumsum tulang belakang.
    • Empati dan Dukungan: Tawarkan dukungan emosional kepada mereka yang terkena dampak leukemia dan keluarga mereka.

Di Indonesia, berdasarkan BukuPetunjuk Teknis Pemeriksaan Tuberkulosis Menggunakan Tes Cepat Molekuler GeneXpertyang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2023,  Tes Cepat Molekuler (TCM) GeneXpert biasa digunakan untuk mendeteksi Tuberkulosis Resisten Obat. Namun dengan 1 alat ini, juga dapat mendeteksi beragam penyakit lainnya, termasuk Leukemia Limfoblastik Akut (ALL), Leukemia Mieloid Akut (AML), dan Leukemia Mieloid Kronis (CML).

Bagi Anda pemilik dan penyedia fasilitas layanan kesehatan yang memerlukan alat kesehatan untuk pemeriksaan penyakit leukemia, silakan kunjungi halaman berikut ini untuk mengetahui selengkapnya mengenai alat pemeriksaan leukemia dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) GeneXpert:

Pelajari Selengkapnya

 

 

Referensi Artikel

  1. World Leukemia Day. (2024). What is World Leukemia Day. World Leukemia Day. https://www.worldleukemiaday.org/about-world-leukemia-day [diakses pada 27 AUG 2024].
  2. CML Advocates Network. (2024). World Leukemia Day. CML Advocates Network. https://www.cmladvocates.net/world-leukemia-day/ [diakses pada 27 AUG 2024].
  3. Blood Cancer Aware. (2024). History. Blood Cancer Aware. https://bloodcanceraware.org/history/ [diakses pada 27 AUG 2024].
  4. MedlinePlus. (2023). Leukemia. MedlinePlus. https://medlineplus.gov/leukemia.html [diakses pada 27 AUG 2024].
  5. Mandaya Hospital Group. (2024). 6 Jenis Leukemia (Kanker Darah) yang Penting Dikenali. Mandaya Hospital Group. https://mandayahospitalgroup.com/id/jenis-penyebab-dan-metode-pengobatan-leukimia/ [diakses pada 27 AUG 2024].
  6. Huang, J., Chan, S. C., Ngai, C. H., Lok, V., Zhang, L., Lucero-Prisno, D. E., 3rd, Xu, W., Zheng, Z. J., Elcarte, E., Withers, M., & Wong, M. C. S. (2022). Disease Burden, Risk Factors, and Trends of Leukaemia: A Global Analysis. Frontiers in oncology, 12, 904292. https://doi.org/10.3389/fonc.2022.904292
  7. Tebbi, Cameron K. 2021. “Etiology of Acute Leukemia: A Review” Cancers 13, no. 9: 2256. https://doi.org/10.3390/cancers13092256
  8. Bispo, J. A. B., Pinheiro, P. S., & Kobetz, E. K. (2020). Epidemiology and Etiology of Leukemia and Lymphoma. Cold Spring Harbor perspectives in medicine, 10(6), a034819. https://doi.org/10.1101/cshperspect.a034819
  9. Rahmat, R., Tjong, D., Almurdi, A., & Wulandari, M. (2022). Nilai Leukosit, Eritrosit dan Trombosit pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut Pasien Anak. JURNAL KESEHATAN PERINTIS, 9(2), 76-81. https://doi.org/10.33653/jkp.v9i2.863
  10. Leukemia & Lymphoma Society. (2024). home page. Leukemia & Lymphoma Society. https://www.lls.org/ [diakses pada 27 AUG 2024].
  11. World Health Organization. (2024). Cancer. World Health Organization. https://www.who.int/health-topics/cancer#tab=tab_1 [diakses pada 27 AUG 2024].
  12. World Leukemia Day. (2024). Home. World Leukemia Day. https://www.worldleukemiaday.org/ [diakses pada 27 AUG 2024].
  13. International Agency for Research on Cancer. (2024). home page. International Agency for Research on Cancer. https://www.iarc.who.int/ [diakses pada 27 AUG 2024].
  14. Leukemia & Lymphoma Society. (2024). Financial Relief. Leukemia & Lymphoma Society. https://www.lls.org/support-resources/financial-support/financial-relief [diakses pada 27 AUG 2024].
  15. Leukemia Research Foundation. (2024). home page. Leukemia Research Foundation. https://leukemiarf.org/ [diakses pada 27 AUG 2024].
  16. LeukaemiaUK. (2024). Donate Now. LeukaemiaUK. https://www.leukaemiauk.org.uk/support-us/donate-now/ [diakses pada 27 AUG 2024].
Share

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.