Home 9 Blog 9 Bahaya Penyakit Jantung Koroner! Hindari Dengan Kenali Risiko, Penyebab & Pencegahannya

Bahaya Penyakit Jantung Koroner! Hindari Dengan Kenali Risiko, Penyebab & Pencegahannya

Jul 29, 2024 • 5 minutes read

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu dari penyebab kematian terbesar di Indonesia. Bagaimana penyakit jantung ini dapat terjadi dan bagaimana cara mencegahnya?

Pada artikel ini kita akan membahas mengenai apa itu penyakit kardiovaskular beserta jumlah penderitanya, apa sebenarnya penyakit jantung koroner itu, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung serta langkah pencegahan penyakit jantung yang dapat dilakukan.

Mari kenali penyakit jantung koroner, risiko, penyebab, dan cara pencegahannya!

Penyakit Kardiovaskular dan Jumlah Penderitanya

Penyakit kardiovaskular / Cardiovascular Diseases (CVD) masih menjadi penyebab utama kematian secara global. Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2020, diestimasikan 17,9 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat dari CVD. Diperkirakan lebih 4 dari 5 kematian akibat CVD disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.[1]

Istilah CVD sendiri digunakan sebagai pengelompokkan berbagai penyakit yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit – penyakit, seperti: penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, stroke, dan kondisi lainnya, termasuk ke dalam CVD.[1]

Prevalensi penyakit jantung di Indonesia.

Prevalensi penyakit jantung di Indonesia. Sumber: Survei Kesehatan Indonesia 2023.

Di Indonesia, penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian terbesar yang kedua dengan estimasi jumlah kematian sebanyak 96 kasus per 100.000 penduduk. Di mana posisi nomor satu diduduki oleh stroke, yang memiliki 132 kasus kematian per 100.000 penduduk.[2] Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua umur adalah sebesar 0,85%.[3]

Dengan tingginya kasus penyakit jantung, hal ini menjadi salah satu beban biaya terbesar yang ditanggung oleh negara. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan pada penyakit jantung adalah sebesar Rp.7,7 triliun.[4]

Mengenal Penyakit Jantung Koroner

Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah “umbrella term” yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai jenis penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, salah satunya seperti penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung.[1]

Penumpukan plak pada arteri koroner.

Penumpukan plak pada arteri koroner. Sumber: Harvard Health Publishing.

Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) menyempit, biasanya akibat dari penumpukan plak yang dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kolesterol. Penumpukan ini, yang disebut aterosklerosis, dapat mengurangi aliran darah yang kaya akan oksigen ke jantung. Jika pembuluh darah tersumbat total, maka serangan jantung dapat terjadi.[5]

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung cukup beragam. Hal tersebut meliputi adanya masalah kesehatan, gaya hidup, dan bahkan genetik juga dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya.[5]

Genetika dan Riwayat Keluarga Mempengaruhi Risiko Penyakit Jantung

Memiliki anggota keluarga yang pernah memiliki atau menderita penyakit jantung dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kondisi tersebut. Genetika berperan besar dalam kesehatan jantung, termasuk dalam kasus tekanan darah tinggi dan kolesterol.[6]

Riwayat keluarga penting karena anggota keluarga berbagi gen dan kebiasaan yang sama. Misalnya, tumbuh di lingkungan perokok atau sering mengonsumsi makanan cepat saji dapat mempengaruhi kesehatan jantung seseorang. Faktor lingkungan, seperti: polusi dan kualitas makanan yang buruk, juga berkontribusi terhadap penyakit jantung.[6]

Orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung sering memiliki lingkungan dan kebiasaan serupa yang meningkatkan risiko mereka. Penelitian menunjukkan bahwa gen dapat melipatgandakan kemungkinan terkena penyakit jantung, terutama jika dikombinasikan dengan faktor risiko gaya hidup, seperti: merokok atau pola makan tidak seimbang.[6]

Kondisi Kesehatan yang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Berikut ini beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung (tak terkecuali penyakit jantung koroner):

1. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung. Tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang terjadi ketika tekanan darah di arteri dan pembuluh darah lainnya terlalu tinggi. Tekanan darah tinggi, jika tidak dikendalikan, dapat mempengaruhi jantung dan organ utama tubuh lainnya, termasuk ginjal dan otak.[7]

Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai “silent killer” karena biasanya tidak menunjukkan gejala. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang menderita tekanan darah tinggi adalah dengan mengukur tekanan darah.[7]

2. Tingginya Kadar Kolesterol

Kolesterol adalah zat seperti lemak yang diproduksi oleh liver (hati) atau dapat ditemukan dalam makanan tertentu. Liver menghasilkan cukup kolesterol untuk kebutuhan tubuh, namun kita sering kali mendapatkan lebih banyak kolesterol dari makanan yang kita makan.[7]

Jika kita mengonsumsi lebih banyak kolesterol daripada yang dapat digunakan oleh tubuh, kelebihan kolesterol tersebut dapat menumpuk di dinding arteri, termasuk di jantung. Hal ini menyebabkan penyempitan arteri dan dapat menurunkan aliran darah ke jantung, otak, ginjal, dan bagian tubuh lainnya.[7]

Ada dua jenis utama kolesterol darah, yaitu:

    • Kolesterol LDL (low-density lipoprotein), yang dianggap sebagai kolesterol “jahat” karena dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.
    • Kolesterol HDL (high-density lipoprotein), yang dianggap sebagai kolesterol “baik” karena kadar yang lebih tinggi dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
 

Baca juga: Perbedaan Kolesterol Baik dan Kolesterol Jahat

 

Kolesterol darah seseorang berada di kadar yang tinggi biasanya tidak memiliki tanda atau gejala. Cara untuk mengetahui kadar koleseterol dalam tubuh hanya dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan. Petugas kesehatan dapat melakukan tes darah sederhana, yang biasa disebut dengan “profil lipid”, untuk mengukur kadar kolesterol.[7]

3. Diabetes

Tubuh membutuhkan glukosa untuk digunakan sebagai energi. Insulin, hormon yang diproduksi pankreas, bertugas untuk membantu memproses glukosa yang diperoleh dari asupan ke sel-sel tubuh untuk dijadikan energi.[7]

Pada penderita diabetes, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan baik, bahkan keduanya. Akibatnya, gula menumpuk di dalam darah, merusak pembuluh darah dan saraf yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah lainnya. Risiko kematian akibat penyakit jantung pada penderita diabetes lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes.[7]

Gaya Hidup yang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Berikut ini beberapa gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung (termasuk penyakit jantung koroner):

1. Mengonsumsi Makanan Tinggi Lemak Jenuh, Lemak Trans, dan Kolesterol

Mengonsumsi makanan tinggi kolesterol, lemak trans, dan lemak jenuh dapat dikaitkan dengan penyakit jantung dan penyakit terkait, seperti aterosklerosis. Selain itu, terlalu banyak garam (natrium) dalam makanan dapat meningkatkan tekanan darah.[7]

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penyakit jantung. Hal tersebut juga dapat meningkatkan peluang terkena kondisi medis lain yang merupakan faktor risiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan risiko terhadap penyakit jantung.[7]

3. Mengonsumsi Minuman Beralkohol Secara Berlebihan

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Alkohol juga meningkatkan kadar trigliserida, yaitu zat lemak dalam darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.[7]

4. Merokok

Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah sehingga memperbesar risiko penyakit jantung, seperti: aterosklerosis dan serangan jantung. Nikotin pada rokok meningkatkan tekanan darah. Karbon monoksida dari asap rokok mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh darah. Selain itu, paparan asap rokok oleh orang lain juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, bahkan bagi mereka yang tidak merokok (perokok pasif).[7]

Cara Mencegah Terjadinya Penyakit Jantung

Ilustrasi pola hidup sehat.

Ilustrasi pola hidup sehat.

Penyakit jantung sangatlah berbahaya. Namun, penyakit tersebut dapat dicegah dengan menjaga pola hidup yang baik. Hal tersebut penting dilakukan oleh semua masyarakat terutama kepada mereka yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung.[8]

Beberapa hal yang dapat dilakukan guna mencegah penyakit jantung dengan melakukan hal berikut:[8]

  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga pola makan yang sehat.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Kurangi stres dalam hidup.
  • Berhenti merokok.
  • Lakukan pemeriksaan fisik tahunan dari dokter untuk mendeteksi kelainan dan menilai faktor risiko.
  • Konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.
  • Mengetahui tanda-tanda peringatan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Pelajari lebih lanjut: Alat Pemeriksaan Medical Checkup

Seseorang memang tidak dapat mengontrol gen yang ia dapatkan dari keluarganya. Akan tetapi, hal yang dapat ia lakukan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat, sehingga kemungkinan terkena penyakit jantung dapat berkurang. Mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan memastikan mereka menerima pengobatan yang tepat dapat mencegah kematian dini.

 

Bagi Anda penyedia fasilitas layanan kesehatan, seperti Rumah Sakit, Klinik dan sejenisnya, atau otoritas kesehatan yang bertanggungjawab dalam menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang terjamin kualitasnya, silakan kunjungi halaman berikut ini untuk mengetahui mengenai alat pemeriksaan medical checkup yang membantu Anda menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi pasien Anda:

Pelajari Selengkapnya

 

 

Referensi Artikel:

 

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.