Plasma darah merupakan bagian darah yang sering kali terlupakan. Padahal, plasma memiliki fungsi yang sama pentingnya dengan sel darah lainnya, seperti: sel darah merah dan sel darah putih di dalam tubuh. Bahkan, pada beberapa kasus, seseorang mungkin memerlukan transfusi plasma guna mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai komponen yang tersusun dalam darah, komponen penyusun plasma darah, 8 fungsi plasma darah bagi tubuh, serta kegunaan transfusi plasma darah beserta contoh kasus yang membutuhkan transfusi plasma darah.
Komponen Darah
Darah adalah komponen vital dalam tubuh dan merupakan sebagian besar dari cairan tubuh. Darah terdiri dari empat komponen utama: plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda, sehingga darah berperan dalam berbagai proses penting, seperti:[2]
- Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
- Membentuk gumpalan darah untuk mencegah kehilangan darah berlebih.
- Membawa antibodi yang melawan infeksi.
- Mengangkut produk limbah ke ginjal dan hati untuk disaring.
- Mengatur suhu tubuh.
Darah yang mengalir melalui vena, arteri, dan kapiler dikenal sebagai darah utuh atau whole blood, yang terdiri dari sekitar 55% plasma dan 45% sel darah. Darah menyusun sekitar 7 hingga 8 persen dari total berat badan.[2]
Apa Saja Komponen Penyusun Plasma Darah?
Plasma, yang menyusun kurang lebih 55% dari darah utuh, memiliki asal usul yang cukup menarik. Pasalnya, plasma tidak diproduksi oleh organ apapun yang terdapat di dalam tubuh, namun terbentuk dari air dan garam yang diserap melalui sistem pencernaan.[2]
Plasma, yang juga dikenal sebagai plasma darah, memiliki wujud berwarna kuning muda dan berfungsi sebagai dasar cairan untuk darah utuh. Untuk mempermudah pemahaman terhadap plasma, Anda dapat mengingat bahwa plasma adalah darah utuh tanpa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan platelet (trombosit).[3]
Terkadang istilah serum juga sering kali digunakan dan dianggap sama dengan plasma. Padahal terdapat sedikit perbedaan di antara dua hal tersebut, di mana serum adalah plasma tanpa adanya fibrinogen dan faktor – faktor pembekuan.[3]
Air merupakan komponen penyusun paling banyak pada plasma, mencakup sekitar 91% hingga 92% dari komponen plasma secara keseluruhan. Air tersebut membantu mengisi volume pembuluh darah, memungkinkan darah dan nutrisi lainnya mengalir melalui jantung. Komponen penyusun lainnya, yaitu 8% hingga 9% dari plasma secara garis besar terdiri dari:[3]
- Koagulan, terutama fibrinogen, membantu dalam pembekuan darah;
- Protein plasma, seperti: albumin dan globulin, yang membantu mempertahankan tekanan osmotik koloid sekitar 25 mmHg;
- Elektrolit, seperti: natrium, kalium, bikarbonat, klorida, dan kalsium membantu menjaga pH darah;
- Imunoglobulin membantu melawan infeksi;
- Serta berbagai enzim, hormon, dan vitamin dalam jumlah kecil lainnya.
Fungsi Plasma Darah Bagi Tubuh
Plasma darah di dalam tubuh memiliki berbagai peranan yang penting bagi tubuh. Berikut beberapa fungsi penting dari plasma:[3]
1. Koagulasi atau Pembekuan Darah
Plasma dapat berperan dalam menghentikan pendarahan. Hal tersebut karena adanya fibrinogen dan faktor – faktor koagulasi lainnya seperti: trombin dan faktor X yang terkandung di dalam Plasma yang memiliki fungsi untuk membentuk koagulasi.
2. Pertahanan Tubuh
Plasma kaya akan imunoglobulin dan berbagai antibodi yang memainkan peran penting dalam pertahanan tubuh terhadap patogen, sepeti: bakteri, virus, jamur, dan patogen lainnya.
3. Menjaga Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik merupakan hal yang penting guna menjaga cairan dalam tubuh manusia, dengan adanya albumin di dalam plasma yang diproduksi oleh liver, maka plasma dapat mempertahankan tekanan osmotik koloid pada sekitar 25 mmHg.
4. Distribusi Nutrisi
Plasma dapat mengangkut berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti: glukosa, asam amino, lipid, dan vitamin yang diserap dari saluran pencernaan.
5. Ekskresi
Plasma dapat berperan dalam mengangkut limbah, atau yang dikenal dengan proses eksresi, yang dihasilkan dari proses metabolisme seluler seperti limbah nitrogen ke ginjal dan kulit untuk dikeluarkan.
6. Distribusi Hormon
Sistem endokrin akan memproduksi dan melepaskan hormon ke dalam darah untuk digunakan oleh berbagai bagian tubuh yang membutuhkannya. Plasma dapat mengangkut hormon tersebut agar hormon bisa menuju organ atau jaringan target dan berfungsi secara maksimal.
7. Regulasi Suhu Tubuh
Fungsi plasma selanjutnya adalah menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Plasma dapat membantu meregulasi suhu tubuh dengan menyerap dan melepaskan panas sesuai kebutuhan.
8. Menjaga Keseimbangan pH
Selain meregulasi suhu tubuh, plasma dapat menjaga keseimbangan pH di dalam tubuh. Zat-zat dalam plasma dapat berfungsi sebagai penyangga yang membantu plasma mempertahankan pH dalam kisaran normal. Ini mendukung fungsi sel-sel tubuh.
Dengan beragam peran penting yang dimiliki oleh plasma, maka memiliki jumlah plasma yang cukup di dalam tubuh adalah hal yang diperlukan.
Kegunaan Transfusi Plasma & Kasus yang Membutuhkannya
Pada umumnya, transfusi plasma dilakukan guna menghentikan atau mencegah pendarahan akibat masalah pembekuan darah. Transfusi plasma juga dapat membantu meningkatkan volume darah dan mencegah syok. Beberapa kasus pasien yang mungkin membutuhkan transfusi plasma darah meliputi:[4]
- Menjalani operasi transplantasi.
- Mengidap penyakit hati atau gagal hati yang parah.
- Mengalami defisiensi terhadap pembekuan darah.
- Mengidap kelainan terhadap sistem imun.
- Mengalami trauma atau syok.
- Mengalami luka bakar parah.
- Mengalami infeksi parah.
Plasma yang ditransfusikan dapat diperoleh dari seorang pendonor. Namun, sebelum plasma ditransfusikan kepada yang sedang membutuhkan, berbagai pengujian wajib dilakukan, seperti: skrining terhadap Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) untuk mencegah risiko terjadinya penularan penyakit melalui proses transfuse, seperti terhadap virus HIV, HBV dan HCV. Selain itu golongan darah juga perlu dipastikan agar plasma yang ditransfusikan kompatibel dengan penerima.[5]
Baca Juga: IMLTD: Tak Kasat Mata Namun Mematikan
Plasma merupakan bagian penting dari darah yang berfungsi untuk berbagai hal, mulai dari mengatur suhu tubuh hingga melawan infeksi. Apabila seseorang mengalami kekurangan plasma, hal tersebut dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. Oleh sebab itu, transfusi plasma dapat dilakukan guna menanggulangi masalah kesehatan yang dialami oleh seorang pasien yang membutuhkan plasma.
Bagi Anda penyedia fasilitas layanan kesehatan bank darah, seperti Rumah Sakit dan lembaga resmi negara yang mengatur perihal kebutuhan darah nasional, seperti Palang Merah Indonesia, silakan kunjungi halaman berikut ini untuk mengetahui selengkapnya mengenai alat kesehatan khusus bank darah / blood bank yang mampu membantu Anda menghadirkan layanan kesehatan bank darah terbaik bagi pasien Anda:
Referensi Artikel
- Dean L. Blood Groups and Red Cell Antigens [Internet]. Bethesda (MD): National Center for Biotechnology Information (US); 2005. Chapter 1, Blood and the cells it contains. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2263/
- Hematology glossary. Hematology Glossary – Hematology.org. https://www.hematology.org/education/patients/blood-basics (diakses pada 01 AUG 2024)
- Mathew J, Sankar P, Varacallo M. Physiology, Blood Plasma. [Updated 2023 Apr 24]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531504/
- Qu, L. and Triulzi, D., 2019. Blood Transfusion Therapy. In Critical Care Nephrology(pp. 353-357). Elsevier.
- Basavarajegowda A, Shastry S. Pretransfusion Testing. [Updated 2023 Aug 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK585033/