Peringatan World Thrombosis Day 2025: Cegah Pembekuan Darah, Lindungi Kesehatan Anda
Mengenal Peringatan World Thrombosis Day
World Thrombosis Day pertama kali diperingati pada tahun 2014 atas inisiatif International Society on Thrombosis and Haemostasis (ISTH). Setiap tanggal 13 Oktober, peringatan ini menjadi gerakan global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko, tanda, gejala, pengobatan, dan pencegahan trombosis.[1, 2]

Potret Rudolf Virchow, Pelopor dalam Memahami Patofisiologi Thrombosis. Sumber: worldthrombosisday.org.
Tanggal tersebut dipilih untuk menghormati hari lahir Rudolf Virchow, seorang tokoh penting dalam dunia kedokteran yang dikenal sebagai pelopor dalam memahami patofisiologi trombosis. Kontribusinya menjadi dasar bagi pemahaman modern mengenai proses penyakit di tubuh manusia.[1]
Virchow, seorang dokter, patolog, biolog, dan antropolog asal Jerman, memperkenalkan konsep “trombosis” dan menjelaskan bagaimana sel berperan dalam timbulnya penyakit. Ia menegaskan bahwa penyakit tidak muncul dari organ secara keseluruhan, melainkan dari kerusakan pada sel-sel individu. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pejuang reformasi sosial dan tokoh yang berperan besar dalam perkembangan ilmu antropologi modern.[1]
Mengenal dan Memahami Trombosis
1. Apa itu Trombosis?

Ilustrasi bagaimana trombosis dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat. Sumber: Cleveland Clinic.
Trombosis adalah kondisi ketika terbentuk gumpalan darah (trombus) di dalam pembuluh darah atau ruang jantung. Gumpalan ini dapat menghambat aliran darah, atau bahkan terlepas dan berpindah ke bagian tubuh lain. Jika gumpalan tersebut menyumbat aliran darah menuju organ penting seperti paru atau otak, kondisi ini dapat mengancam jiwa.[3]
Gejala trombosis bervariasi tergantung lokasi sumbatan, misalnya nyeri dada, sesak napas, atau perubahan warna kulit. Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi akibat kondisi medis tertentu. Mengetahui faktor risiko dan gejalanya penting agar trombosis dapat dicegah dan dikenali sejak dini.[3]
Trombosis termasuk kondisi serius yang bisa berkembang cepat menjadi darurat medis. Semakin cepat seseorang mendapatkan pertolongan, semakin besar peluang pemulihan yang baik. Jika Anda atau orang di sekitar menunjukkan gejala trombosis, segera cari pertolongan medis darurat.[3]
2. Komplikasi Akibat Trombosis
Komplikasi trombosis bergantung pada lokasi terbentuknya gumpalan darah. Beberapa komplikasi serius meliputi:[3]
- Paru-paru: Emboli paru (pulmonary embolism).
- Otak: Serangan iskemik sementara (TIA) atau stroke.
- Jantung: Serangan jantung akibat sumbatan arteri koroner.
- Leher: TIA atau stroke karena sumbatan arteri karotis.
- Perut: Iskemia mesenterik akibat sumbatan pembuluh darah usus.
Setiap komplikasi dapat mengganggu fungsi organ vital dan memerlukan penanganan medis segera.[3]
3. Jenis-Jenis Trombosis
Secara umum, trombosis dibagi menjadi dua jenis utama:[3]
3.1. Trombosis Arteri (Arterial Thrombosis)
Terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di arteri, yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Jenis ini menjadi penyebab utama serangan jantung dan stroke.
3.2. Trombosis Vena (Venous Thrombosis)
Terjadi ketika gumpalan darah muncul di vena, pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Jenis ini sering menyebabkan emboli paru, yaitu gumpalan darah yang berpindah ke paru-paru.
Keduanya berbahaya karena bisa menimbulkan dua kondisi:[3]
- Sumbatan lokal, saat gumpalan membesar dan menghentikan aliran darah di tempat asalnya.
- Sumbatan sekunder, saat gumpalan terlepas dan berpindah ke pembuluh darah yang lebih kecil (disebut emboli), menyebabkan kondisi seperti stroke atau emboli paru.
4. Seberapa Umum Trombosis?
Trombosis merupakan penyebab utama 1 dari 4 kematian di seluruh dunia. Kondisi ini menjadi dasar dari berbagai penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, dan emboli paru.[3, 4]
Risiko trombosis meningkat pada individu dengan kondisi medis tertentu, antara lain:[3]
- Fibrilasi atrium (gangguan irama jantung).
- Kanker.
- Penyakit arteri koroner.
- Diabetes.
- Gangguan pembekuan darah (seperti sindrom antifosfolipid).
- Kebiasaan merokok atau penggunaan tembakau.
5. Gejala Trombosis
Gejala trombosis sangat bergantung pada ukuran dan lokasi gumpalan darah. Sumbatan sering terjadi pada pembuluh kecil di paru, otak, serta bagian bawah kaki atau lengan. Berikut gejala umum berdasarkan lokasi:[3]
5.1. Paru (Emboli Paru)
- Nyeri tajam di dada, rahang, bahu, atau punggung.
- Nyeri saat menarik napas.
- Sesak napas mendadak, bahkan saat istirahat.
5.2. Otak atau Leher (Stroke atau TIA)
- Lemah di satu sisi tubuh.
- Bicara pelo atau sulit dimengerti.
- Wajah menurun di satu sisi.
- Kebingungan atau perubahan perilaku tiba-tiba.
5.3. Jantung (Serangan Jantung)
- Nyeri atau tekanan di dada.
- Sesak napas.
- Pusing atau pingsan.
- Gejala tambahan pada wanita, seperti mual atau nyeri rahang.
5.4. Perut (Iskemia Mesenterik)
- Nyeri perut berat, terutama setelah makan.
- Kembung, mual, atau muntah.
- Diare berdarah dan demam.
5.5. Arteri di Lengan atau Kaki
- Kulit pucat dan dingin.
- Lemah atau tidak bisa menggerakkan anggota tubuh.
- Mati rasa, kesemutan, atau nyeri.
- Luka atau jaringan kulit mengelupas hingga nekrosis.
5.6. Vena di Lengan atau Kaki
- Kulit tampak kemerahan atau keunguan.
- Nyeri di area tertentu.
- Pembengkakan akibat penumpukan cairan.
- Kulit terasa hangat saat disentuh.
6. Penyebab Trombosis
Trombosis terjadi ketika lapisan dalam pembuluh darah (endotel) mengalami kerusakan atau aliran darah melambat. Dalam kondisi ini, sel-sel darah mulai saling menempel secara tidak normal dan membentuk gumpalan.[3]
Secara alami, tubuh memiliki sistem yang mengatur pembekuan darah hanya saat diperlukan, misalnya ketika terjadi luka. Platelet dan protein bekerja sama menutup luka agar darah tidak terus keluar, lalu bekuan tersebut larut setelah luka sembuh.[3]
Namun, gangguan medis tertentu, obat-obatan, atau faktor gaya hidup dapat menyebabkan proses pembekuan terjadi tanpa luka, atau gumpalan tidak larut seperti seharusnya. Akibatnya, terbentuk trombus yang bisa membesar atau berpindah ke tempat lain, menimbulkan komplikasi berbahaya seperti stroke atau emboli paru.[3]
Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor risiko pribadi agar trombosis dapat dicegah sejak dini.[3]
7. Cara Mencegah Trombosis
Mengetahui risiko pribadi adalah langkah awal dalam mencegah trombosis. Pemeriksaan kesehatan rutin setahun sekali membantu mendeteksi kondisi yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah sebelum menjadi serius.[3]
Beberapa cara pencegahan meliputi:[3]
- Mengontrol tekanan darah: Tekanan darah tinggi merusak dinding pembuluh darah dan mempermudah terbentuknya gumpalan. Obat antihipertensi membantu mencegah hal ini.
- Mengonsumsi obat pengencer darah: Dokter dapat meresepkan obat untuk mencegah darah menggumpal terlalu cepat, baik sebagai pencegahan maupun pengobatan trombosis. Penting untuk diingat, penggunaan obat pengencer darah harus berdasarkan resep dan pengawasan dokter. Penggunaan tanpa arahan medis dapat menimbulkan efek samping serius dan berisiko bagi kesehatan.
- Menurunkan kadar kolesterol: Kolesterol tinggi dapat memicu penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko sumbatan darah.
- Menjaga berat badan ideal: Pola makan sehat seperti Mediterranean Diet dan aktivitas fisik 150 menit per minggu membantu menjaga keseimbangan metabolik.
- Aktif bergerak: Duduk terlalu lama memperlambat sirkulasi darah. Biasakan berdiri atau meregangkan tubuh beberapa menit setiap jam.
- Berhenti merokok: Zat kimia dalam tembakau mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk program berhenti merokok.
Baca juga:
Tromboelastografi (TEG): Peran Penting dalam Manajemen Koagulasi dan Transfusi di Dunia Medis
Tromboelastografi: Solusi Praktis dan Efektif Pemeriksaan Fungsi Hemostasis
Tema World Thrombosis Day 2025

Poster World Thrombosis Day 2025. Sumber: International Society on Thrombosis and Haemostasis.
Tema kampanye World Thrombosis Day 2025 adalah “From Head to Toe, Take Control: Prevent Thrombosis, Protect Your Health.” Tema ini menyoroti pentingnya hubungan antara gumpalan darah dengan penyakit kronis utama seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.[5]
Baik trombosis arteri maupun vena merupakan penyebab mendasar dari tiga penyakit kardiovaskular paling mematikan di dunia — serangan jantung, stroke, dan tromboemboli vena (VTE). Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap bahaya trombosis masih tergolong rendah.[5]
Memasuki tahun ke-12 penyelenggaraannya, World Thrombosis Day kini melibatkan lebih dari 7.000 organisasi mitra di 125 negara. Gerakan ini terus memperkuat komitmen global untuk meningkatkan pemahaman tentang trombosis, yang menjadi penyebab satu dari empat kematian setiap tahun di dunia.[6]
Trombosis mencakup kondisi seperti Deep Vein Thrombosis (DVT) — gumpalan darah di vena dalam (biasanya di kaki) — dan Pulmonary Embolism (PE), yaitu gumpalan yang berpindah ke paru-paru dan dapat berakibat fatal.[6]
Melalui peringatan tahunan setiap 13 Oktober, World Thrombosis Day mengajak masyarakat, tenaga kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk bersama-sama meningkatkan pendidikan, pencegahan, dan deteksi dini terhadap trombosis. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat menekan beban global penyakit ini dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.[6]
PT Medquest Jaya Global
Sebagai bagian dari komunitas kesehatan, kami berkomitmen menyediakan alat kesehatan dan solusi inovatif guna mendukung program kesehatan nasional di Indonesia. Kunjungi halaman berikut untuk informasi lebih lanjut mengenai Alat Kesehatan inovatif dan berkualitas terbaik yang kami hadirkan:
Referensi Artikel:
- International Society on Thrombosis and Haemostasis. (n.d.). Our story. World Thrombosis Day. Diakses 13 Oktober 2025, dari https://www.worldthrombosisday.org/about/our-story/
- International Society on Thrombosis and Haemostasis. (n.d.). Calling all healthcare professionals: Why your voice matters this World Thrombosis Day. Diakses 13 Oktober 2025, dari https://www.isth.org/news/707115/Calling-all-healthcare-professionals-Why-your-voice-matters-this-World-Thrombosis-Day.htm
- Cleveland Clinic. (2023). Thrombosis: Symptoms & treatment. Diakses 13 Oktober 2025, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22242-thrombosis
- Wendelboe, A., & Weitz, J. I. (2024). Global health burden of venous thromboembolism. Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, 44(5), 1007–1011. https://doi.org/10.1161/ATVBAHA.124.320151.
- International Society on Thrombosis and Haemostasis. (2025). ISTH’s World Thrombosis Day 2025: From Head to Toe, Take Control. Knowledge Action Portal on NCDs. Diakses 13 Oktober 2025, dari https://knowledge-action-portal.com/en/news_and_events/news/10459
- World Thrombosis Day. (2025). World Thrombosis Day launches a new global theme to highlight full-body approach to blood clot prevention. Diakses 13 Oktober 2025, dari https://www.worldthrombosisday.org/world-thrombosis-day-launches-a-new-global-theme-to-highlight-full-body-approach-to-blood-clot-prevention/