Home 9 Blog 9 Noise-Induced Hearing Loss (NIHL): Gangguan Pendengaran yang Bisa Dicegah!

Noise-Induced Hearing Loss (NIHL): Gangguan Pendengaran yang Bisa Dicegah!

Feb 4, 2025 • 5 minutes read

Setiap hari, kita terpapar berbagai suara di sekitar, dari lalu lintas hingga musik di headphone. Tanpa disadari, suara yang terlalu keras bisa merusak pendengaran secara permanen. Gangguan ini disebut Noise-Induced Hearing Loss (NIHL), dan kabar baiknya—bisa dicegah! Yuk, kenali penyebab dan cara melindungi pendengaran Anda sebelum terlambat.

 

 

Apa itu Noise-Induced Hearing Loss (NIHL)?

Setiap harinya kita menemui suara di sekitar, termasuk suara lalu lintas, peralatan rumah tangga, serta televisi dan radio. Suara-suara tersebut biasanya berada pada tingkat kebisingan yang aman sehingga tidak akan merusak pendengaran kita. Namun, suara yang terlalu keras dalam waktu singkat atau berlangsung secara terus-menerus dapat menjadi sangat berbahaya. Suara-suara tersebut berpotensi merusak telinga bagian dalam dan menyebabkan Noise-Induced Hearing Loss (NIHL).[1]

Ilustrasi seseorang mendengar suara yang terlalu bising

Ilustrasi seseorang mendengar suara yang terlalu bising.

Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) adalah konsekuensi dari kerusakan multifaktorial pada struktur pendengaran akibat paparan suara keras dari sumber pekerjaan, lingkungan, atau rekreasi. Laporan terbaru dari Global Burden of Disease (2019) memperkirakan bahwa 20,3% dari populasi dunia, atau sekitar 1,57 miliar orang, terdampak oleh berbagai jenis gangguan pendengaran, dengan 62% di antaranya berusia di atas 50 tahun.[2]

Sebagian besar kasus NIHL disebabkan oleh kerusakan dan kematian sel rambut. Berbeda dengan sel rambut pada burung dan amfibi, sel rambut manusia tidak dapat tumbuh kembali. Epitel sensorik pendengaran pada mamalia, yang dikenal sebagai organ Corti, tidak dapat beregenerasi secara spontan ketika sel sensorik hilang. Akibatnya, degenerasi sel rambut atau saraf akibat kebisingan dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen, terutama jika terjadi paparan secara berulang. Selain itu, NIHL sering kali tidak dapat disembuhkan dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup individu, serta pada perekonomian dan masyarakat secara umum.[2]

 

Penyebab Terjadinya Noise-Induced Hearing Loss (NIHL)

Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) dapat terjadi akibat paparan satu kali terhadap suara “impuls” yang intens, seperti ledakan, atau karena paparan terus-menerus terhadap suara keras dalam jangka waktu lama, seperti kebisingan yang dihasilkan oleh tukang kayu. Adapun aktivitas rekreasi yang juga dapat meningkatkan risiko NIHL adalah seperti mendengarkan MP3 pada volume tinggi menggunakan earbud atau headphone, bermain dalam sebuah band, atau menghadiri konser dengan suara yang sangat keras. Kebisingan yang umum terdengar di rumah, seperti dari mesin pemotong rumput dan alat pertukangan, juga dapat berkontribusi pada perkembangan NIHL.[1]

Suara diukur menggunakan skala desibel (dB) logaritmik yang mencerminkan tingkat tekanan suara dan berkisar dari tingkat aman hingga tidak aman. Suara dengan tingkat 70 desibel (dB) atau lebih rendah umumnya bersifat aman, bahkan dengan paparan berkepanjangan. Namun, paparan suara yang panjang atau berulang pada tingkat 85 dB atau lebih dapat berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran. Semakin keras suara, semakin cepat NIHL dapat terjadi.[1]

Contoh beberapa sumber suara dan tingkat kebisingannya

Contoh beberapa sumber suara dan tingkat kebisingannya.[2]

 

Seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, tiap berbagai macam suara memiliki tingkat kebisingan (dB) yang beragam. Beberapa suara memiliki tingkat dB yang tinggi, dan paparan berkepanjangan terhadap suara tersebut dapat meningkatkan risiko NIHL. Selain itu, jarak Anda dari sumber suara dan durasi paparan juga merupakan faktor penting dalam melindungi pendengaran Anda.[2]

 

Apa Saja Tanda dan Dampak dari Noise-Induced Hearing Loss (NIHL)?

Ketika terpapar suara bising untuk waktu yang lama, Anda mungkin mulai mengalami penurunan kemampuan mendengar secara bertahap. Kerusakan yang diakibatkan oleh kebisingan sering kali berlangsung perlahan, sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya. Seiring berjalannya waktu, suara mungkin terdengar tidak jelas atau lemah, menyulitkan Anda untuk mengikuti percakapan. Paparan yang berkepanjangan terhadap kebisingan, ditambah dengan proses penuaan, dapat mengakibatkan penurunan pendengaran yang cukup signifikan.[1, 3]

Dalam beberapa kasus, NIHL dapat disebabkan oleh suara keras yang tiba-tiba, seperti tembakan atau ledakan. Selain itu, paparan kebisingan yang keras juga dapat menyebabkan tinnitus—dengungan, dering, atau suara gemuruh di telinga atau kepala—yang mungkin berlangsung secara berkala atau terus-menerus sepanjang hidup seseorang. Kehilangan pendengaran dan tinnitus dapat memengaruhi salah satu atau kedua telinga.[1, 3]

Ilustrasi seseorang mengalami tinnitus

Ilustrasi seseorang mengalami tinnitus.

Pencegahan dan deteksi dini NIHL menjadi sangat penting. Perhatikan tanda-tanda gangguan pendengaran, seperti suara dan ucapan yang terdengar redup, kesulitan mendengar nada tinggi, atau kesulitan memahami percakapan di tempat bising seperti restoran. Anda mungkin juga mengalami kesulitan ketika harus memahami ucapan melalui telepon. Tanda-tanda umum lainnya meliputi meminta orang lain untuk berbicara lebih jelas, lebih keras, atau mengulangi ucapannya; meningkatkan volume perangkat elektronik; atau merasa tidak nyaman atau sakit akibat suara tertentu. Tes pendengaran menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi dan menangani masalah ini sejak dini.[1, 3]

 

Cara Mencegah Terjadinya Noise-Induced Hearing Loss (NIHL)

Kehilangan pendengaran akibat paparan suara keras sebenarnya dapat dicegah. Untuk mengurangi risiko Noise-Induced Hearing Loss (NIHL), baik pada orang dewasa maupun anak-anak dapat melakukan langkah-langkah berikut:[4]

    • Memahami bahwa NIHL dapat menyebabkan kesulitan komunikasi, kesulitan belajar, rasa sakit atau dengung di telinga (tinnitus), pendengaran yang terdistorsi, serta ketidakmampuan mendengar beberapa suara lingkungan.
    • Mengidentifikasi sumber suara keras (seperti mesin pemotong rumput berbahan bakar gas, alat-alat listrik, tembakan senjata api, atau musik yang keras) yang dapat berkontribusi pada gangguan pendengaran dan mencoba mengurangi paparannya.
    • Mengadopsi perilaku untuk melindungi pendengaran, seperti: Menghindari atau membatasi paparan terhadap suara yang terlalu keras, menurunkan volume pada saat mendengarkan musik, menjauh dari sumber suara keras bila memungkinkan, dan menggunakan alat pelindung pendengaran ketika tidak memungkinkan untuk menghindari paparan suara keras.
    • Melakukan evaluasi pendengaran oleh dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan), audiolog berlisensi atau profesional lain yang berkualifikasi, terutama jika terdapat kekhawatiran terkait potensi kehilangan pendengaran.

Bagaimana Cara Diagnosis Noise-Induced Hearing Loss (NIHL)

Gangguan pendengaran dapat didiagnosis awalnya melalui penilaian terhadap riwayat pribadi dan keluarga Anda, serta pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melihat apakah ada penumpukan kotoran telinga yang dapat berkontribusi pada masalah pendengaran Anda. Kemudian, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter THT (telinga, hidung, tenggorokan). Ada beberapa jenis tes pendengaran yang mungkin akan dilakukan, dan salah satunya adalah audiometri untuk mendapatkan audiogram—atau grafik hasil tes Anda—untuk menentukan jenis dan sejauh mana gangguan pendengaran yang Anda alami.[5]

NIHL umumnya ditandai dengan kesulitan mendeteksi suara frekuensi tinggi, riwayat mengalami paparan terhadap kebisingan, serta adanya pola audiogram pada pemeriksaan audiometri.[5]

 

Baca Juga: Mengenal Indra Pendengaran Manusia dan Cara Menjaganya

 

Noise-Induced Hearing Loss (NIHL): Hal Penting yang Perlu Diingat!

Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) dapat terjadi akibat paparan berulang terhadap suara keras yang merusak sel – sel yang ada di telinga Anda.

Anda dapat mencegah jenis gangguan pendengaran ini dengan mengurangi paparan terhadap suara keras dan menggunakan pelindung pendengaran, jika tidak memungkinkan bagi Anda untuk menghindarinya. Selain itu, jika Anda memiliki tanda-tanda atau berisiko mengalami NIHL, segera lakukan tes pendengaran.

 

 

Referensi Artikel:

  1. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. (2022, March 16). Noise-Induced Hearing Loss. Retrieved January 17, 2025, from https://www.nidcd.nih.gov/health/noise-induced-hearing-loss.
  2. Natarajan, N., Batts, S., & Stankovic, K. M. (2023). Noise-Induced Hearing Loss. Journal of Clinical Medicine, 12(6), 2347. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10059082/.
  3. Centers for Disease Control and Prevention. (2023, August 4). Preventing Noise-Induced Hearing Loss. Retrieved January 17, 2025, from https://www.cdc.gov/ncbddd/hearingloss/noise.html.
  4. Centers for Disease Control and Prevention. (2024, April 12). Signs of Noise-Induced Hearing Loss. Retrieved January 17, 2025, from https://www.cdc.gov/hearing-loss/signs-symptoms/index.html
  5. Zimlich, R. (2021, October 12). Noise-Induced Hearing Loss. Healthline. Retrieved January 17, 2025, from https://www.healthline.com/health/noise-induced-hearing-loss.
Share

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.