Hormon Tiroid dan Perannya Bagi Tubuh
Apa itu Kelenjar Tiroid?

Anatomi Kelenjar Tiroid. Sumber: National Cancer Institute.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di dasar leher, tepat di bawah bagian tengah tenggorokan. Kelenjar ini merupakan bagian dari jaringan kompleks yang disebut sistem endokrin. Sistem tersebut bertanggung jawab dalam mengoordinasikan berbagai aktivitas penting dalam tubuh.[1]
Kelenjar tiroid berfungsi memproduksi hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Berat kelenjar ini biasanya berkisar antara 20 hingga 60 gram, dan dilapisi oleh dua lapisan kapsul fibrosa. Kapsul luar terhubung dengan otot-otot kotak suara (laring) serta berdekatan dengan berbagai pembuluh darah dan saraf penting.[2]
Kelenjar tiroid memainkan peran besar dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh manusia. Fungsi utamanya adalah mengatur berbagai aktivitas tubuh dengan cara melepaskan hormon tiroid secara terus-menerus ke dalam aliran darah dalam jumlah yang stabil.[2]
Dalam kondisi tertentu, seperti saat tubuh mengalami pertumbuhan, berada di lingkungan dingin, atau selama masa kehamilan, kebutuhan energi meningkat. Pada situasi tersebut, kelenjar tiroid akan memproduksi hormon dalam jumlah yang lebih banyak untuk menyesuaikan kebutuhan tubuh.[2]
Hormon yang Berhubungan dengan Kelenjar Tiroid
Hormon tiroid adalah hormon utama yang mengatur proses metabolisme tubuh. Produksi dan pelepasan hormon tiroid—thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3)—dikendalikan oleh sistem umpan balik (feedback loop) yang melibatkan beberapa organ dan hormon, yaitu: hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, serta berbagai hormon lainnya.[3]
- Hipotalamus adalah bagian otak yang mengatur fungsi-fungsi vital, seperti: tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pencernaan.
- Kelenjar pituitari (hipofisis) adalah kelenjar kecil seukuran kacang polong yang terletak di dasar otak, tepat di bawah hipotalamus. Kelenjar ini menghasilkan dan melepaskan delapan jenis hormon.
- Kelenjar pituitari terhubung ke hipotalamus melalui struktur yang disebut pituitary stalk, yaitu saluran yang terdiri dari pembuluh darah dan saraf. Melalui saluran ini, hipotalamus mengirimkan sinyal ke pituitari untuk melepaskan hormon tertentu.
Mekanisme Sistem Umpan Balik (Feedback Loop) Produksi dan Pelepasan Hormon Tiroid

Jalur Sintesis Hormon Tiroid. Sumber: EZMed.
Proses umpan balik hormon dimulai ketika hipotalamus melepaskan thyrotropin-releasing hormone (TRH), yang kemudian merangsang kelenjar pituitari untuk memproduksi dan melepaskan thyroid-stimulating hormone (TSH).[3]
TSH kemudian merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon T4 dan T3. Dari total hormon yang dilepaskan akibat stimulasi TSH, sekitar 80% adalah T4 dan 20% adalah T3. Agar tiroid dapat memproduksi T4 dan T3 dengan optimal, tubuh memerlukan asupan yodium yang cukup, yang diperoleh dari makanan sehari-hari.[3]
Rangkaian reaksi hormon ini diatur melalui sistem umpan balik negatif, di mana ketika kadar T3 dan T4 meningkat, mereka akan menghambat pelepasan TRH dan TSH. Sebaliknya, saat kadar T3 dan T4 menurun, sistem akan kembali aktif untuk menstimulasi produksinya. Dengan cara ini, tubuh dapat menjaga kadar hormon tiroid dalam kisaran yang stabil.[3]
Jika terjadi gangguan pada hipotalamus, kelenjar pituitari, atau kelenjar tiroid, maka dapat terjadi ketidakseimbangan hormon, termasuk TSH, T3, dan T4, yang akan berdampak pada fungsi metabolisme tubuh secara keseluruhan.[3]
Fungsi dan Peran Hormon Tiroid
Adapun fungsi dan peran dari hormon tiroid adalah sebagai berikut:[4]
- Meningkatkan basal metabolic rate (laju metabolisme basal).
- Hormon tiroid dapat merangsang lipolisis (pemecahan lemak) atau sintesis lipid (pembentukan lemak).
- Merangsang metabolisme karbohidrat.
- Mendukung anabolisme protein, namun dalam dosis tinggi, hormon tiroid juga dapat memicu katabolisme protein.
- Memiliki efek permisif terhadap katekolamin sehingga meningkatkan respons tubuh terhadap hormon seperti adrenalin.
- Pada anak-anak, hormon tiroid bekerja secara sinergis dengan growth hormone untuk merangsang pertumbuhan tulang.
- Pengaruh hormon tiroid terhadap sistem saraf pusat (CNS) sangat penting. Selama masa prenatal, hormon ini dibutuhkan untuk maturasi otak. Pada orang dewasa, hormon tiroid dapat memengaruhi suasana hati.
- Hipertiroidisme dapat menyebabkan hipereksitabilitas dan iritabilitas.
- Hipotiroidisme dapat menyebabkan gangguan memori, lambat dalam berbicara, dan mengantuk.
- Hormon tiroid juga memengaruhi fertilitas, ovulasi, dan menstruasi.
Kelainan yang Terjadi Pada Kelenjar Tiroid
Berbagai jenis gangguan dapat terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon secara berlebihan (hipertiroidisme) atau terlalu sedikit (hipotiroidisme).[5]
Ketika produksi hormon tiroid tidak seimbang—baik itu terlalu banyak maupun terlalu sedikit—hal ini dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti:[5]
- Iritabilitas (mudah marah atau tersinggung).
- Kelelahan.
- Penurunan berat badan (umumnya pada hipertiroidisme).
- Peningkatan berat badan (umumnya pada hipotiroidisme).
- Dan gejala lainnya yang bervariasi tergantung tingkat keparahan dan jenis gangguannya.
Gangguan ini dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan dan sering kali membutuhkan penanganan medis yang berkelanjutan.[5]
1. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan suatu gangguan endokrin yang terjadi akibat produksi hormon tiroid yang tidak mencukupi. Kondisi ini menyebabkan penurunan laju metabolisme basal dan termogenesis, yang pada akhirnya memunculkan gejala seperti intoleransi terhadap suhu dingin dan peningkatan berat badan.[5]
Pasien juga kerap mengalami kelelahan, perasaan depresi, refleks perifer yang melambat, serta konstipasi, yang disebabkan oleh menurunnya stimulasi pada sistem saraf pusat dan perifer. Selain gejala-gejala tersebut, kekurangan hormon tiroid aktif juga dapat menimbulkan berbagai dampak lain di berbagai jaringan dan organ tubuh, tergantung sejauh mana defisiensi hormon tersebut memengaruhi fungsi organ terkait.[6]
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana terjadi kelebihan produksi hormon tiroid. Berbeda dari hipotiroidisme, kondisi ini menyebabkan peningkatan laju metabolisme basal, denyut jantung saat istirahat, serta stimulasi berlebih pada sistem saraf pusat dan perifer.[6]
Hipertiroidisme mengakibatkan gejala seperti intoleransi terhadap panas, penurunan berat badan, rasa cemas yang berlebihan, hiperrefleksia, diare, dan palpitasi. Dalam beberapa kasus, gejala tambahan seperti rambut yang rapuh dan kulit kering juga dapat ditemukan.[6]

Dokter sedang memerikan kelenjar tiroid pasien.
Biomarker Fungsi Tiroid
Sebagian besar klinisi mengandalkan pemeriksaan kadar serum thyroid-stimulating hormone (TSH) dan serum free T4 untuk menilai fungsi tiroid. TSH berperan dalam merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon iodotironin. Oleh karena itu, kadar TSH berbanding terbalik dengan konsentrasi hormon tiroid aktif di mana saat kadar T3 meningkat, TSH akan menurun, dan sebaliknya.[6]
Jumlah kadar hormon – hormon tersebut dapat diukur dengan berbagai metode yang tersedia di laboratorium. Hasil pengukuran tersebut dapat digunakan oleh klinisi untuk mengambil tindak lanjut berikutnya kepada pasien yang terkait.[6]
PT Medquest Jaya Global
Sebagai bagian dari komunitas kesehatan, kami berkomitmen menyediakan alat kesehatan dan solusi inovatif guna mendukung program kesehatan nasional di Indonesia. Kunjungi halaman berikut untuk informasi lebih lanjut mengenai Alat Kesehatan inovatif dan berkualitas terbaik yang kami hadirkan:
Referensi artikel:
- Healthline. Thyroid gland. Retrieved April 10, 2025, from https://www.healthline.com/health/thyroid-gland.
- Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG). (2024). In brief: How does the thyroid gland work?. org – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279388/
- Peeters, R. P., & Visser, T. J. (2017). Metabolism of thyroid hormone. Endotext – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK285545/
- Shahid, M. A., Ashraf, M. A., & Sharma, S. (2023). Physiology, thyroid hormone. StatPearls – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK500006/
- Healthline. The 6 common thyroid Problems & Diseases. Retrieved April 10, 2025, from https://www.healthline.com/health/common-thyroid-disorders#What-causes-thyroid-problems
- Armstrong, M., Asuka, E., & Fingeret, A. (2023). Physiology, thyroid function. StatPearls – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537039/