Home 9 Blog 9 Hari Liver Sedunia 2025: Meningkatkan Kesadaran tentang Kesehatan Liver dan Pencegahan Penyakit Liver

Hari Liver Sedunia 2025: Meningkatkan Kesadaran tentang Kesehatan Liver dan Pencegahan Penyakit Liver

Apr 21, 2025 • 5 minutes read

Hari Liver Sedunia 2025: Meningkatkan Kesadaran tentang Kesehatan Liver dan Pencegahan Penyakit Liver

 

 

Hari Liver Sedunia 2025: Mengangkat Tema “Food is Medicine

Peringatan World Liver Day setiap tanggal 19 April merupakan kampanye global yang digagas oleh Healthy Livers, Healthy Lives Coalition, yaitu kolaborasi dari berbagai asosiasi dunia yang fokus pada penelitian dan penanganan penyakit liver, termasuk EASL, AASLD, ALEH, APASL, dan SOLDA. Melalui kerja sama ini, mereka bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan liver (hati).[1]

Pada tahun 2025, World Liver Day mengangkat tema Food is Medicine (makanan adalah obat), yang menekankan bahwa pola makan yang sehat memiliki peran besar dalam menjaga fungsi liver tetap optimal. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap asupan nutrisi sebagai langkah preventif terhadap berbagai gangguan liver, sekaligus mendukung kualitas hidup yang lebih baik.[1]

 

Fakta dan Data Seputar Liver

    • 1 dari 3 orang dewasa di dunia mengalami MASLD (Metabolic dysfunction-associated steatotic liver disease). Penyakit ini sering tak bergejala di awal, tapi bisa memicu peradangan, fibrosis, hingga kanker liver.[1]
    • 2 juta jiwa meninggal karena penyakit liver.[2]
    • 1,5 milyar orang menderita penyakit liver kronis.[2]
    • MASLD berkaitan dengan diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi. Namun, sangat bisa dicegah dan dibalikkan lewat perubahan gaya hidup.[1]
    • Pola makan sehat adalah kunci utama. Fokus pada: Makanan minim proses, rendah gula dan lemak jenuh, tinggi polifenol dan lemak sehat (seperti dari alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan).[1]
    • 90% kasus penyakit liver sebenarnya bisa dicegah melalui perubahan kebijakan dan gaya hidup.[2]
    • Liver memiliki peran penting dalam lebih dari 500 fungsi tubuh. Dari menyaring racun hingga mengolah nutrisi, liver menjaga keseimbangan tubuh. Jika liver tidak sehat, racun menumpuk, nutrisi sulit diserap, dan metabolisme menurun—merusak kesehatan secara menyeluruh.[2]
    • Lemak liver yang melebihi 5% dapat sebabkan peradangan, jaringan parut, hingga kanker. MASLD sering terkait dengan diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi, namun kerap tanpa gejala. Konsultasikan pemeriksaan elastografi untuk deteksi dini.[2]
    • Turun berat badan 5–10% bisa kurangi lemak liver, cegah peradangan, dan bantu pulihkan fungsi liver. Diet Mediterania juga bantu jaga kesehatan liver secara alami.[2]

 

Mengenal Penyakit dan Gangguan Liver

Penyakit liver biasanya mengacu pada kondisi kronis yang menyebabkan kerusakan bertahap pada organ ini. Infeksi virus, paparan zat toksik, dan gangguan metabolisme tertentu merupakan penyebab umum dari penyakit liver kronis. Meskipun liver memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, bila terus-menerus dipaksa bekerja lebih keras untuk memperbaiki diri, kemampuannya akan melemah. Seiring waktu, proses pemulihan yang terus-menerus ini bisa membuat liver kewalahan dan tidak lagi mampu bekerja optimal.[3]

Penyakit liver kronis berkembang melalui empat tahap berikut:[3]

    • Hepatitis (Peradangan liver)
    • Fibrosis
    • Sirosis
    • Gagal liver

 

Baca juga:

Sirosis Hati dan Hipertensi Portal: Hubungan, Komplikasi, dan Penanganannya – Cek Artikelnya Di Sini!

Biomarker Hati: Indikator Kunci untuk Mendeteksi Kerusakan dan Gangguan Hati – Cek Artikelnya Di Sini!

Karsinoma Hepatoseluler: Komplikasi Paling Berbahaya Fibrosis Hati – Cek Artikelnya Di Sini!

 

Tahap 1: Hepatitis[3, 4]

Hepatitis adalah peradangan pada jaringan liver Anda. Peradangan ini merupakan respons liver terhadap cedera atau racun, berfungsi untuk mengatasi infeksi dan memulai proses penyembuhan.

Hepatitis dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi “akut” dan “kronis” berdasarkan durasi peradangan dalam liver. Peradangan yang berlangsung kurang dari 6 bulan didefinisikan sebagai “akut”, dan peradangan yang berlangsung lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai “kronis”.

Meskipun hepatitis akut biasanya dapat sembuh sendiri, hepatitis akut juga dapat menyebabkan gagal liver yang parah, tergantung pada etiologinya. Sebaliknya, hepatitis kronis dapat menyebabkan perkembangan fibrosis liver (hati), sirosis, karsinoma hepatoseluler, dan ciri-ciri hipertensi portal, yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.

Tahap 2: Fibrosis[3]

Fibrosis adalah pengerasan bertahap liver Anda yang terjadi saat jaringan parut meluas. Jaringan parut ini mengurangi aliran darah melalui liver, yang pada gilirannya mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi. Inilah sebabnya vitalitas liver Anda mulai menurun secara perlahan.

Namun, yang luar biasa, sebagian fibrosis dapat dipulihkan. Sel-sel liver dapat beregenerasi, dan jaringan parut bisa berkurang jika kerusakan dapat diperlambat cukup lama untuk memberi kesempatan pemulihan.

 

Cek Di Sini: Alat Kesehatan Non-Invasif deteksi Fibrosis Hati

 

Tahap 3: Sirosis[3]

Sirosis adalah kondisi pengurangan fungsi liver yang serius dan permanen akibat pembentukan jaringan parut. Pada tahap ini, fibrosis tidak dapat lagi dipulihkan. Ketika liver Anda tidak memiliki cukup sel sehat yang tersisa untuk berfungsi, jaringan liver tidak bisa lagi beregenerasi.

Meski begitu, kerusakan masih dapat diperlambat atau dihentikan pada tahap ini. Sirosis akan mempengaruhi fungsi liver, namun tubuh Anda akan berusaha mengompensasi kehilangan tersebut, sehingga gejala tidak langsung terasa.

Tahap 4: Gagal Liver[3]

Gagal liver terjadi ketika liver Anda tidak lagi dapat berfungsi dengan memadai untuk kebutuhan tubuh. Kondisi ini disebut juga sebagai “sirosis dekompensasi,” di mana tubuh tidak dapat lagi mengkompensasi kerugian tersebut.

Seiring berjalannya waktu, fungsi liver yang semakin menurun akan terasa pada seluruh tubuh. Gagal liver kronis adalah proses yang berlangsung perlahan, tetapi pada akhirnya bisa fatal tanpa transplantasi liver. Anda memerlukan liver untuk dapat bertahan hidup.

 

Fakta vs Mitos: Miskonsepsi Mengenai Kesehatan Liver

    • Mitos 1: “Saya dapat makan dan minum apa pun yang saya inginkan karena liver akan menyaring dan memproses semuanya.”[2]
    • Fakta 1: Diet tinggi gula, karbohidrat olahan, dan lemak trans/jenuh dapat membebani kapasitas liver untuk memproses lemak yang berujung pada penumpukan dan peningkatan risiko penyakit liver.[2]
    • Mitos 2: Setelah seminggu minum banyak atau makan banyak makanan cepat saji, saya dapat melakukan pembersihan liver untuk mengembalikan saya ke kesehatan normal.”[2]
    • Fakta 2: Liver secara alami dapat membersihkan dirinya sendiri dan biasanya tidak memerlukan bantuan dari pembersihan khusus untuk berfungsi. Sebagian besar perbaikan yang dirasakan setelah pembersihan disebabkan oleh pengurangan sementara konsumsi alkohol atau makanan cepat saji. Sebagai gantinya, terapkan kebiasaan sehat yang konstan.[2]
    • Mitos 3: Ngemil itu tidak baik dan saya harus selalu menghindarinya demi makanan yang lebih besar.”[2]
    • Fakta 3: Meskipun Anda makan makanan yang teratur, mengonsumsi camilan sehat dapat membantu mengendalikan rasa lapar, mencegah makan berlebihan pada waktu makan, dan mengekang keinginan makan yang tidak sehat.[2]

 

Tips Menjaga Kesehatan Liver

Berikut ini adalah beberapa makanan dan minuman yang mempengaruhi kesehatan liver:

Daftar makanan dan minuman yang perlu dikurangi (dihilangkan) untuk dikonsumsi

Daftar makanan dan minuman yang perlu dikurangi (dihilangkan) untuk dikonsumsi.[2]

Daftar makanan dan minuman yang perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan liver

Daftar makanan dan minuman yang perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan liver.[2]

Daftar makanan dan minuman yang bagus dikonsumsi untuk menjaga kesehatan liver

Daftar makanan dan minuman yang perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan liver.[2]

 

PT Medquest Jaya Global

Sebagai bagian dari komunitas kesehatan, kami berkomitmen menyediakan alat kesehatan dan solusi inovatif guna mendukung program kesehatan nasional di Indonesia. Kunjungi halaman berikut untuk informasi lebih lanjut mengenai Alat Kesehatan inovatif dan berkualitas terbaik yang kami hadirkan:

Pelajari Selengkapnya

 

 

 

Referensi Artikel:

  1. EASL. (2025). World Liver Day 2025: 19 April – We are what we eat. EASL. https://easl.eu/news/wld-2025/ [diakses pada 15 APR 2025].
  2. World Liver Day. (2025). World Liver Day 19 April 2025. World Liver Day. https://worldliverday.org/wld-2025-learn-more/ [diakses pada 15 APR 2025].
  3. Cleveland Clinic. (2023). Liver Disease. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17179-liver-disease [diakses pada 15 APR 2025].
  4. Mehta P, Grant LM, Reddivari AKR. Viral Hepatitis. [Updated 2024 Mar 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554549/
Share

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.