Home 9 Blog 9 Sirosis Hati dan Hipertensi Portal: Hubungan, Komplikasi, dan Penanganannya

Sirosis Hati dan Hipertensi Portal: Hubungan, Komplikasi, dan Penanganannya

Feb 28, 2025 • 4 minutes read

Sirosis Hati dan Hipertensi Portal: Hubungan, Komplikasi, dan Penanganannya

 

 

Data dan Fakta Sirosis Hati di Indonesia

Di Indonesia, sirosis hati atau sirosis hepatis termasuk ke dalam 5 besar penyebab utama kematian. Prevalensi sirosis hati di Indonesia menurut laporan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia tahun 2016 diperkirakan 3,5% dari seluruh proporsi pasien penyakit dalam atau rata-rata proporsi 47,4% dari seluruh penyakit sirosis yang dirawat.[1]

1. Penderita Sirosis Hati Berdasarkan Gender dan Usia

Pasien sirosis hati berdasarkan jenis kelamin di Indonesia lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki dari pada perempuan dengan perbandingan 1,6:1 dan golongan umur yang paling sering terkena sirosis hati terjadi pada kisaran umur 30-59 tahun, dan puncaknya antara umur 40-49 tahun.[1]

Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau Periode 2013 – 2015 diketahui bahwa kelompok umur terbanyak pasien sirosis hati adalah umur 25-65 tahun sebanyak 190 orang (90,05%). Pasien sirosis hati terbanyak adalah pada pasien jenis kelamin laki-laki sebanyak 135 orang (63,98%).[1]

Anak 9 Tahun Penderita Sirosis Hati

Anak 9 Tahun Penderita Sirosis Hati. Sumber: Detikcom.

 

Sirosis Hati

1. Sirosis Hati: Penyakit Kronis yang Mengubah Struktur dan Fungsi Hati

Sirosis hati merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan adanya pembentukan fibrosis/jaringan parut dan pembentukan nodul pada hampir seluruh bagian hati, yang disebabkan oleh cidera kronis sehingga terjadi perubahan struktur yang menyebabkan gangguan pada sistem vaskularisasi intrahepatik dan fungsi normal hati. Setiap adanya cidera pada hati akan menimbulkan fibrosis yang awalnya hanya menyebabkan hilangnya fungsi normal hati kemudian akan berkembang menjadi sirosis apabila cidera berlangsung lama.[2]

Ilustrasi perbedaan hati yang normal dan sirosis

Ilustrasi perbedaan hati yang normal dan sirosis.

2. Penyebab Sirosis Hati

Sirosis hati dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti konsumsi alkohol, penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), virus hepatitis, dan penyakit autoimun.[3]

Di negara maju, penyebab sirosis yang paling umum adalah virus hepatitis C (HCV), penyakit hati akibat alkohol, dan steatohepatitis nonalkohol (NASH). Sebaliknya, virus hepatitis B (HBV) dan HCV merupakan penyebab yang paling umum di negara berkembang.[4]

Penyebab sirosis lainnya meliputi hepatitis autoimun, kolangitis bilier primer, kolangitis sklerosis primer, hemokromatosis, penyakit Wilson, defisiensi antitripsin alfa-1, sindrom Budd-Chiari, sirosis hati akibat obat, dan gagal jantung kronis sisi kanan. Sirosis kriptogenik didefinisikan sebagai sirosis dengan etiologi yang tidak jelas.[4]

3. Tahapan & Komplikasi Sirosis Hati serta Pentingnya Kesadaran Dini

Perjalanan sirosis yang progresif umumnya dapat mencakup tahap asimtomatik/tanpa gejala, seperti sirosis terkompensasi, dan tahap dekompensasi, yang sering dikaitkan dengan perkembangan berbagai komplikasi, seperti asites, hipertensi portal, perdarahan varises gastro-esofagus (GEV), dan ensefalopati hepatik (HE).[3]

Lebih jauh, sirosis dapat berkembang menjadi gagal hati dan menyebabkan kematian. Komplikasi ini memberikan beban berat pada kesehatan masyarakat global dalam hal penurunan kualitas hidup yang signifikan dan mortalitas tinggi terkait pada pasien.[3]

Meskipun prevalensi dan beban penyakit sirosis di seluruh dunia cukup besar namun kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap sirosis masih kurang dibandingkan dengan penyakit kronis umum lainnya, seperti gagal jantung kongestif, penyakit paru obstruktif kronik, dan penyakit ginjal kronik. Saat ini, pemahaman tentang relevansi klinis sirosis masih kurang, yang dapat menyebabkan perkembangan dan hasil penyakit yang tidak perlu.[3]

 

Hipertensi Portal

1. Hipertensi Portal: Ancaman Tersembunyi di Balik Sirosis Hati

Ilustrasi hipertensi portal

Ilustrasi hipertensi portal. Sumber: Birmingham HPB Clinic.

Hipertensi portal merupakan salah satu komplikasi dari sirosis hati yang paling sering terjadi. Hipertensi portal terjadi akibat adanya peningkatan tekanan dalam sistem vena porta. Hipertensi ini disebabkan oleh peningkatan gradien tekanan portal (perbedaan tekanan antara tekanan pada vena portal dan tekanan dalam vena kava inferior atau vena hepatica). Hipertensi portal adalah penyebab paling sering dari kejadian rawat inap, perdarahan varises, transplantasi hati dan yang paling berat adalah kematian pada pasien dengan sirosis.[5]

2. Penyebab Hipertensi Portal: Dari Pre-Hepatic hingga Post-Hepatic

Ada banyak penyebab dari hipertensi portal, etiologinya dapat diklasifikasikan sebagai penyebab pre-hepatik, intra hepatic atau post-hepatic. Sirosis hati sendiri merupakan penyebab hipertensi portal yang masuk ke dalam etiologi intra hepatic.[5]

3. Komplikasi Hipertensi Portal: Mengapa Perdarahan Bisa Terjadi Tiba-Tiba?

Pasien dengan kondisi hipertensi portal biasanya tidak mengalami gejala sampai komplikasi muncul. Komplikasi yang paling sering adalah hematemesis atau muntah darah akibat varises atau pembengkakan abnormal pada pembuluh darah vena di kerongkongan, perdarahan yang terjadi biasanya terjadi akibat pecahnya vena tersebut.[5]

 

Baca Juga: Karsinoma Hepatoseluler: Komplikasi Paling Berbahaya Fibrosis Hati

 

Penanganan Hipertensi Portal: Dari Terapi Medis hingga Transplantasi Hati

Penatalaksanaan hipertensi portal bergantung pada penyebabnya. Jika ada penyebab yang dapat disembuhkan, dokter harus berusaha memperbaikinya. Misalnya, jika terjadi trombosis pada vena porta atau vena cava inferior akibat kondisi hiperkoagulasi, diperlukan antikoagulasi.[5]

Pilihan pengobatan lainnya didasarkan pada komplikasi yang terjadi bersamaan. Pasien yang memiliki sirosis hati harus menjalani endoskopi untuk menyaring varises. Jika terdapat varises besar atau varises dengan stigmata risiko tinggi, pasien harus memulai terapi dengan penghambat beta non selektif dan/atau ligasi varises endoskopik.[5]

Pasien dengan perdarahan varises akut harus menerima terapi endoskopik atau pemasangan shunt portosistemik intrahepatik transjugular. Mereka juga harus mulai mengonsumsi antibiotik empiris untuk profilaksis terhadap peritonitis bakterial spontan.[5]

Pengobatan asites bergantung pada tingkat keparahan penyakit hati yang mendasarinya dan respons pasien terhadap terapi. Pengobatan ini meliputi pembatasan natrium dalam makanan diuretic, seperti spironolakton dalam kombinasi dengan furosemida, parasentesis volume besar, pemasangan shunt portosistemik intrahepatik transjugular, dan transplantasi hati.[5]

Pengobatan definitif untuk hipertensi portal yang disebabkan oleh sirosis adalah transplantasi hati.[5]

 

Bagi Anda penyedia layanan fasilitas kesehatan yang memerlukan Alat Kesehatan Pemeriksaan Sirosis/Fibrosis Hati Non-Invasif, silakan dapat mengunjungi halaman berikut untuk informasi lebih lanjut:

Pelajari Selengkapnya

 

 

 

Referensi Artikel:

  1. Virma, S. G., Adelin, P., & Mona, L. (2023). Karakteristik pasien sirosis hepatis di Rumah Sakit Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi periode tahun 2018–2020. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 6(1). https://doi.org/10.35324/jknamed.v6i1.229
  2. Amalia, M., Hidayati, P. H., Yanti, A. K. E., Vitayani, S., & Gayatri, S. W. (2023). Karakteristik pasien sirosis hepatis. UMI Medical Journal, 8(1). https://doi.org/10.33096/umj.v8i1.244
  3. Liu, Y. B., & Chen, M. K. (2022). Epidemiology of liver cirrhosis and associated complications: Current knowledge and future directions. World journal of gastroenterology, 28(41), 5910–5930. https://doi.org/10.3748/wjg.v28.i41.5910
  4. Sharma B, John S. Hepatic Cirrhosis. [Updated 2022 Oct 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482419/
  5. Oliver TI, Sharma B, John S. Portal Hypertension. [Updated 2023 Apr 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507718/
Share

Kualitas Terjamin, Layanan Kesehatan Terbaik!

Tingkatkan layanan kesehatan yang Anda berikan dengan menggunakan alat kesehatan yang terjamin kualitasnya dan diakui lembaga internasional.