Apakah yang dimaksud dengan Diabetes?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diabetes adalah penyakit kronis yang dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan ginjal, atau bahkan kehilangan penglihatan.[1]
Jika tidak diobati, diabetes bisa berakibat fatal. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan diabetes?
Seperti yang dikemukakan oleh Mayo Clinic, glukosa (gula) merupakan sumber energi utama bagi sel-sel penyusun otot dan jaringan lainnya. Glukosa dilepaskan ke aliran darah dari makanan yang kita konsumsi, lalu masuk ke dalam sel dengan bantuan insulin.
Namun, ketika ada sedikit atau tidak ada insulin, atau ketika sel tidak merespons insulin sebagaimana mestinya, gula akan menumpuk di aliran darah – dan fenomena inilah yang disebut sebagai diabetes.
Diabetes Tipe 1
Pada diabetes tipe 1, pankreas hanya memproduksi sedikit insulin atau bahkan tidak sama sekali. Seringkali, diabetes tipe 1 muncul selama masa kanak-kanak atau remaja, meski masih bisa berkembang saat dewasa.[2]
1. Gejala – Diabetes Tipe 1
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Minum dalam jumlah banyak dan sering merasa haus yang berlebihan
- Penurunan berat badan dan merasa lapar yang berlebihan (bahkan saat sudah makan)
- Kelelahan
- Penglihatan Kabur
- Perlambatan dalam penyembuhan luka
2. Penyebab – Diabetes Tipe 1
Walau penyebab pasti dari diabetes tipe 1 masih belum diketahui, namun dikatakan bahwa reaksi autoimun dari tubuh merupakan salah satu penyebab pankreas hanya memproduksi sedikit atau tidak dapat memproduksi insulin.[3]
Sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melawan bakteri dan virus berbahaya, secara keliru menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Penyebab potensial lainnya termasuk genetika yang diturunkan atau faktor eksternal seperti paparan virus.[3]
3. Pengobatan – Diabetes Tipe 1
Saat ini, diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Namun, ada berbagai perawatan yang tersedia dan dapat dilakukan:
- Secara teratur memeriksa kadar gula darah
- Rutin mengkonsumsi insulin dan obat yang diresepkan
- Rutin memeriksakan diri ke dokter
- Membaca secara rutin untuk tetap terinformasi
- Mencari komunitas dan merawat diri secara fisik maupun mental
Diabetes Tipe 2
Seperti yang dikemukakan oleh Mayo Clinic, diabetes tipe 2 berbeda dengan tipe 1. Karena pada tipe 2 terjadi dua masalah, yaitu pankreas tidak memproduksi cukup insulin dan sel tidak merespon insulin dengan baik.[4]
Tidak seperti tipe 1, tipe 2 lebih sering terjadi pada orang dewasa. Namun, akhir-akhir ini, jumlah kasus diabetes tipe 2 pada anak muda semakin meningkat karena obesitas yang semakin meningkat.
1. Gejala – Diabetes Tipe 2
- Area kulit yang menghitam (paling sering di ketiak dan leher)
- Mati rasa dan kesemutan di tangan atau kaki
- Penglihatan kabur
- Rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil
- Rasa lapar yang berlebihan dan penurunan berat badan
- Lambat penyembuhan luka
- Kelelahan
- Sering mengalami infeksi
2. Penyebab – Diabetes Tipe 2
Ada beberapa faktor tertentu yang meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Faktor-faktor ini termasuk genetika (riwayat keluarga), kelebihan berat badan/obesitas (terutama di perut), kurang aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan berusia di atas 55 tahun.[5]
3. Pengobatan – Diabetes Tipe 2
Perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah tipe 2 dapat dicegah, atau setidaknya ditunda dengan pilihan gaya hidup seperti melakukan pola makan yang lebih sehat dan menjaga aktivitas fisik (olahraga) secara teratur, serta menurunkan berat badan.[5]
Kemudian berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol juga sangat penting untuk menjaga kadar gula darah. Beberapa pasien juga mungkin memerlukan insulin untuk menjaga kondisinya.
Komplikasi Diabetes
Apa yang begitu menakutkan tentang peningkatan kadar gula darah? Pembuluh darah tersebar di seluruh tubuh kita dan memiliki beberapa tugas penting yang harus dilakukan untuk memastikan tubuh kita berfungsi dengan baik. Begitu ada sesuatu yang bermasalah di aliran darah kita, hal itu mempengaruhi seluruh tubuh kita.
Pada kasus terburuk, anda tidak dapat merasakan beberapa bagian dari anggota tubuh. Selain itu, ketika mengalami luka yang seharusnya dapat sembuh dengan mudah bagi orang biasa, pada pengidap diabetes akan menjadi infeksi serius bahkan menyebabkan amputasi.
Lebih lanjut lagi, diabetes dapat menyebabkan kebutaan atau gangguan penglihatan lainnya yang disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah pada retina. Selain itu, tingginya kadar gula darah berpotensi untuk menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal, bersamaan dengan resiko infeksi yang dapat terjadi pada kulit dan mulut.[6]
Khusus pada diabetes tipe 2, sleep apnea umum terjadi. Peningkatan resiko alzheimer serta demensia juga terhubung oleh kondisi tersebut.[6]
Diabetes di Indonesia
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan bahwa hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Hampir semua provinsi menunjukkan peningkatan prevalensi pada tahun 2013-2018, kecuali provinsi Nusa Tenggara Timur.
Terdapat empat provinsi dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2013 dan 2018, yaitu DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur.[7]
Terdapat beberapa provinsi dengan peningkatan prevalensi tertinggi sebesar 0,9%, yaitu Riau, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, dan Papua Barat. Disertai dengan pola makan yang buruk, masyarakat Indonesia memiliki rata – rata 3,513 langkah. Survei yang dilakukan oleh BPS 2021 menemukan bahwa hanya 27.14% masyarakat Indonesia yang melakukan olahraga rutin.[7]
Solusi Masalah Diabetes di Indonesia
Kurangnya kesadaran akan diabetes dan efek jangka panjang dari keputusan tidak sehat yang dibuat oleh masyarakat Indonesia setiap hari telah membuat negara ini rentan terhadap apa yang disebut sebagai “endemi baru”.
Diabetes tidak menular – tetapi kebiasaan tidak sehat ini menular. Kita perlu mulai mempromosikan pola makan seimbang dan mendorong masyarakat Indonesia untuk berolahraga sejak kecil!
Selain itu, kita juga harus meningkatkan kesadaran akan Diabetes, dan mencatat pentingnya Diagnosis Dini – karena mengetahui kondisi ini dapat membantu pasien untuk mengatur kadar gula darahnya dan memantau perkembangannya sejak dini, memastikan bahwa kondisinya dapat dipertahankan. Kontrol sebelum memburuk.
Baca juga: Diabetes dan HbA1c
Kita bahkan dapat mencegah diabetes tipe 2 pada pasien tertentu dengan mengidentifikasi ‘Prediabetes’, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup untuk didiagnosis sebagai diabetes.[8]
Penting Diingat! Makan dengan Benar, Berolahraga Cukup, dan Sebarkan kesadaran.
Anda mencari alat diagnosis untuk keperluan pasien diabetes bagi fasilitas layanan kesehatan yang Anda miliki? Dapatkan informasi selengkapnya dengan mengunjungi halaman berikut ini:
Referensi Artikel:
- Centers for Disease Control and Prevention. “What is Diabetes?” Centers for Disease Control and Prevention, 24 Apr. 2023, cdc.gov/diabetes/basics/diabetes.html. Accessed 14 Aug. 2023.
- Mayo Clinic Staff. “Type 1 Diabetes – Symptoms and Causes.” Mayo Clinic, 3 May 2023, www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes/symptoms-causes/syc-20353011. Accessed 14 Aug. 2023.
- Cleveland Clinic. “Type 1 Diabetes: Causes, Symptoms, Complications & Treatment.” Cleveland Clinic, 3 Sept. 2022, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21500-type-1-diabetes. Accessed 14 Aug. 2023.
- Mayo Clinic Staff. “Type 2 Diabetes – Symptoms and Causes.” Mayo Clinic, 14 Mar. 2023, www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/symptoms-causes/syc-20351193. Accessed 14 Aug. 2023.
- HealthDirect. “Type 2 Diabetes.” Trusted Health Advice | Healthdirect, 4 Aug. 2023, www.healthdirect.gov.au/type-2-diabetes#complications. Accessed 14 Aug. 2023.
- Mayo Clinic Staff. “Diabetes – Symptoms and Causes.” Mayo Clinic, 3 May 2023, www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/symptoms-causes/syc-20371444. Accessed 14 Aug. 2023.
- https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin%202020%20Diabetes%20Melitus.pdf
- Centers for Disease Control and Prevention. “Prediabetes – Your Chance to Prevent Type 2 Diabetes.” Centers for Disease Control and Prevention, 30 Dec. 2022, www.cdc.gov/diabetes/basics/prediabetes.html. Accessed 14 Aug. 2023.