Januari menandai Bulan Peduli Kanker Serviks, sebuah inisiatif global yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker serviks, pencegahannya, dan peran penting deteksi dini. Inisiatif ini menyoroti pentingnya edukasi, langkah-langkah pencegahan, dan potensi penyelamatan nyawa melalui skrining rutin dalam memerangi penyakit yang sebenarnya dapat dicegah ini.
Memahami Kanker Serviks

Ilustrasi mengenai Human papillomavirus (HPV). Sumber: National Centre for Biological Sciences (NCBS).
Kanker serviks adalah kanker keempat yang paling umum pada perempuan di seluruh dunia, dengan sekitar 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian setiap tahunnya. Kanker ini sebagian besar disebabkan oleh infeksi kronis dengan Human Papillomavirus (HPV) berisiko tinggi.[1, 2, 3]
Meskipun ada kemajuan dalam pencegahan dan pengobatan, kanker serviks tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Yang mengkhawatirkan, sebagian besar kasus terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang menunjukkan ketimpangan mencolok dalam akses terhadap layanan kesehatan preventif dan program skrining. Statistik yang disebutkan di paragraf sebelumnya menyoroti kebutuhan mendesak untuk strategi pencegahan yang efektif, edukasi publik, dan teknologi inovatif guna mengurangi beban global kanker serviks.[1, 2, 3]
Peran Tes Molekuler dalam Pencegahan Kanker Serviks
Tes molekuler, terutama tes DNA HPV, telah merevolusi pencegahan kanker serviks. Tidak seperti metode berbasis sitologi tradisional seperti Pap smear, tes DNA HPV adalah alat diagnostik yang lebih canggih dengan sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dalam mendeteksi lesi prakanker.[2, 3, 4, 5]
Baca Juga: Kanker Serviks & Peran Tes Cepat Molekuler Pada Pemeriksaan HPV
Kemajuan ini memungkinkan tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi perempuan dengan risiko lebih tinggi dan melakukan intervensi lebih dini, sehingga meningkatkan hasil pengobatan. Tes DNA HPV mendeteksi keberadaan tipe HPV berisiko tinggi yang terkait dengan kanker serviks dengan menganalisis materi genetik. Metode ini dapat mengidentifikasi infeksi sebelum kelainan berkembang, menjadikannya alat yang ampuh untuk deteksi dini.[2, 3, 4, 5]
Manfaat Tes Molekuler Dini
1. Sensitivitas dan Spesifisitas Tinggi
Tes DNA HPV secara akurat mengidentifikasi strain HPV berisiko tinggi yang bertanggung jawab atas sebagian besar kanker serviks, memungkinkan intervensi lebih awal dan mengurangi kemungkinan diagnosis terlewat.[4, 6]
2. Interval Skrining yang Lebih Lama
Nilai prediktif negatif lebih tinggi DNA HPV memungkinkan perempuan yang hasil tesnya negatif dapat memperpanjang interval skrining menjadi setiap tiga hingga lima tahun, mengurangi frekuensi tes tanpa mengorbankan keamanan.[2, 6]
3. Efisiensi Biaya
Tes molekuler mengurangi kunjungan tindak lanjut dan pengobatan yang tidak perlu akibat hasil positif palsu, sehingga menghemat biaya bagi pasien dan sistem kesehatan.[4, 6]
Vaksinasi sebagai Lini Pertahanan Pertama
Vaksinasi terhadap HPV adalah landasan pencegahan kanker serviks. Vaksin HPV seperti Gardasil dan Cervarix sangat efektif melindungi dari strain HPV berisiko tinggi yang menyebabkan sebagian besar kanker serviks. Program vaksinasi telah menunjukkan pengurangan signifikan dalam prevalensi HPV dan penyakit terkait.[5, 6]
Meningkatkan cakupan vaksinasi sangat penting di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana beban kanker serviks sangat tinggi. Mengintegrasikan upaya vaksinasi dengan kampanye kesadaran dan program skrining dapat menciptakan pendekatan pencegahan yang komprehensif.[5, 6]
Langkah Kolektif Menuju 2030: Eliminasi Kanker Serviks sebagai Prioritas Global

Peringatan Bulan Kesadaran Kanker Serviks. Sumber: IARC.
WHO telah menetapkan strategi global untuk mengeliminasi kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat, dengan target 90% anak perempuan divaksinasi penuh sebelum usia 15 tahun, 70% perempuan menjalani skrining berkinerja tinggi sebelum usia 35 tahun dan lagi pada usia 45 tahun, serta 90% perempuan dengan penyakit serviks mendapatkan pengobatan pada tahun 2030.[3, 4, 5, 6]
Mencapai target tersebut memerlukan aksi kolektif dari pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat. Investasi dalam infrastruktur kesehatan, kemitraan publik-swasta, dan advokasi berkelanjutan sangat penting untuk memastikan intervensi penyelamatan nyawa dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan.[3, 4, 5, 6]
Saat kita memperingati Bulan Peduli Kanker Serviks pada Januari 2025, penting untuk mengakui dampak tes molekuler dan vaksinasi dalam pencegahan kanker serviks. Dengan mempromosikan edukasi, mendorong skrining rutin, dan mengadvokasi akses kesehatan yang setara, kita dapat secara signifikan mengurangi insiden dan angka kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia.
Referensi Artikel
- World Health Organization. (2025). Cervical cancer. Retrieved January 9, 2025, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cervical-cancer.
- Wentzensen, N., & Arbyn, M. (2017). HPV-based cervical cancer screening—facts, fiction, and misperceptions. Preventive Medicine, 98, 33-35. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2016.12.040.
- World Health Organization. (2021, September 11). WHO recommends DNA testing as a first-choice screening method for cervical cancer prevention. Retrieved January 9, 2025, from https://www.who.int/europe/news-room/11-09-2021-who-recommends-dna-testing-as-a-first-choice-screening-method-for-cervical-cancer-prevention.
- International Agency for Research on Cancer. (2025). Cervical cancer awareness month 2025. Retrieved January 9, 2025, from https://www.iarc.who.int/news-events/iarc-marks-cervical-cancer-awareness-month-2025/.
- American Association for Cancer Research. (2025). Cervical cancer awareness month. Retrieved January 9, 2025, from https://www.aacr.org/patients-caregivers/awareness-months/cervical-cancer-awareness-month/.
- Gradíssimo A, Burk RD. 2017. Molecular tests potentially improving HPV screening and genotyping for cervical cancer prevention. Expert Rev Mol Diagn. 2017 Apr;17(4):379-391. doi: 10.1080/14737159.2017.1293525. Epub 2017 Feb 20. PMID: 28277144; PMCID: PMC5904788.